TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Jokowi Tak Lockdown pada Awal Pandemik: Saat Itu Saya Semedi

Jokowi menyebut keputusannya tak lockdown sudah tepat

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Rabu (4/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menceritakan dirinya tak membuat keputusan untuk menarik rem darurat atau lockdown saat awal pandemik COVID-19. Padahal, kata dia, saat itu sejumlah negara sudah menarik rem darurat.

Hal itu dia sampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 'Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia' yang diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rabu (7/9/2022).

"Dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa. Pertama memang diawali oleh pandemik, kita tahu semuanya dan beruntung saat itu awal-awal pandemik Indonesia tidak lockdown," ujar Jokowi.

Baca Juga: Singgung Perang Ukraina-Rusia, Jokowi: Jangan Harap Cepat Selesai

Baca Juga: Harga BBM Naik Kerek Inflasi, Jokowi Minta Pemda Bergerak!

1. Jokowi lakukan semedi

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi mengaku bersemedi terlebih dahulu untuk menentukan apakah akan melakukan lockdown atau tidak pada awal pandemik COVID-19. Sebab, 80 persen menterinya di Kabinet Indonesia Maju meminta lockdown.

Ia bahkan tak bisa memperkirakan dampak dari berbagai sektor apabila saat itu dirinya langsung memerintahkan lockdown. Mulai dari ekonomi hingga sosial politik. Ditambah lagi saat awal pandemik, 70 negara sudah melakukan lockdown.

"Di kabinet sendiri 80 persen minta lockdown, survei rakyat minta 80 persen lockdwon, tapi saat itu saya semedi. Saya endapkan betul apa benar harus melakukan itu dan saya jawab, tidak usah lockdown. Ternyata betul kalau lockdown mungkin kita bisa minus 17 persen,' kata dia.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Global Terus Bertambah, Tembus 611,1 Juta

2. Jokowi belajar menghadapi krisis dari pandemik COVID-19

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi mengaku belajar menghadapi krisis dari pandemik COVID-19. Semua pihak, kata dia, saling membantu untuk menghadapi krisis akibat adanya pandemik COVID-19 ini.

"Belajar sangat banyak, belajar mengkosolidasi agar bisa bersama-sama semua, pusat, provinsi, daerah sampai RT,  gabungan TNI/Polri, semua masyarakat bergerak," kata dia.

Baca Juga: Singgung Perang Ukraina-Rusia, Jokowi: Jangan Harap Cepat Selesai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya