Cerita Jokowi Tak Lockdown pada Awal Pandemik: Saat Itu Saya Semedi
Jokowi menyebut keputusannya tak lockdown sudah tepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menceritakan dirinya tak membuat keputusan untuk menarik rem darurat atau lockdown saat awal pandemik COVID-19. Padahal, kata dia, saat itu sejumlah negara sudah menarik rem darurat.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 'Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia' yang diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rabu (7/9/2022).
"Dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa. Pertama memang diawali oleh pandemik, kita tahu semuanya dan beruntung saat itu awal-awal pandemik Indonesia tidak lockdown," ujar Jokowi.
Baca Juga: Singgung Perang Ukraina-Rusia, Jokowi: Jangan Harap Cepat Selesai
Baca Juga: Harga BBM Naik Kerek Inflasi, Jokowi Minta Pemda Bergerak!
1. Jokowi lakukan semedi
Jokowi mengaku bersemedi terlebih dahulu untuk menentukan apakah akan melakukan lockdown atau tidak pada awal pandemik COVID-19. Sebab, 80 persen menterinya di Kabinet Indonesia Maju meminta lockdown.
Ia bahkan tak bisa memperkirakan dampak dari berbagai sektor apabila saat itu dirinya langsung memerintahkan lockdown. Mulai dari ekonomi hingga sosial politik. Ditambah lagi saat awal pandemik, 70 negara sudah melakukan lockdown.
"Di kabinet sendiri 80 persen minta lockdown, survei rakyat minta 80 persen lockdwon, tapi saat itu saya semedi. Saya endapkan betul apa benar harus melakukan itu dan saya jawab, tidak usah lockdown. Ternyata betul kalau lockdown mungkin kita bisa minus 17 persen,' kata dia.
Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Global Terus Bertambah, Tembus 611,1 Juta
Baca Juga: Singgung Perang Ukraina-Rusia, Jokowi: Jangan Harap Cepat Selesai