TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ganasnya COVID Omicron, 2 Hari Langsung Jadi Variant of Concern

Gegara Omicron, kasus COVID meningkat pesat di 6 negara

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta. Dok. ANTARA News/BNPB

Jakarta, IDN Times - Virus COVID-19 terus bermutasi. Saat ini sudah muncul mutasi baru bernama Omicron.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, virus corona Omicron saat ini telah ditetapkan oleh WHO sebagai varian of concern atau varian yang menjadi perhatian.

"Omicron merupakan mutasi dari virus COVID-19 yang awalnya ditetapkan WHO sebagai under monitoring pada 24 November 2021, dan dua hari setelahnya ditetapkan sebagai varian of concern," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: 2 Penumpang Singapore Airlines Positif COVID-19 Omicron

Baca Juga: Badai Omicron, China Janji Sumbang 1 Miliar Vaksin COVID untuk Afrika 

1. Negara-negara yang pertama kali melaporkan menemukan kasus Omicron

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Wiku menerangkan, ada sejumlah negara yang pertama kali melaporkan menemukan kasus COVID-19 Omicron di wilayahnya yakni Afrika Selatan, Bostwana, dan Hongkong.

Selain itu, ada juga negara yang kini sudah mengonfirmasi keberadaan Omicron di wilayah mereka seperti Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Kanada, dan Israel.

"Tujuh negara tersebut ternyata enam negara telah menunjukkan kenaikan kasus. Bahkan Italia, Jerman, dan Belanda mengalami kenaikan kasus yang sangat tajam. Hanya Israel yang saat ini kasus kenaikannya belum mengalami kenaikan," kata Wiku.

2. Sampel Omicron diambil 9 November dan terdeteksi di Afrika Selatan 24 November 2021

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Afrika Selatan pertama kali melaporkan varian COVID-19 Omicron di negaranya pada 24 November 2021. Ketua Bidang Data dan IT Satgas Penanganan COVID-19 RI Dewi Nur Aisyah mengatakan, sampel virus tersebut diambil pada 9 November 2021.

"Berarti ada jeda waktu di sini, jadi kemungkinan besar sudah terjadi transmisi komunitas, terutama di Afrika Selatan," ujar Dewi di kanal YouTube BNPB, Senin (29/11/2021).

Berdasarkan penelitian awal, Omicron ini dapat meningkatkan angka penularan secara epidemiologi.

Selain itu, juga dapat meningkatkan perubahan gejala penyakit. Kategori yang dianggap masuk ke dalam variant of concern lain seperti meningkatkan efektivitas usaha kesehatan publik, pengobatan, dan alat diagnostik yang saat ini tersedia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya