Hal Ini Dinilai Bikin Anak Muda Alergi dengan Partai Politik
PPP ajak pemuda berpartisipasi di Pemilu 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik, Adi Prayitno, membeberkan alasan anak muda enggan berpartisipasi dalam politik. Menurutnya, hal itu karena para pemuda jarang diikutsertakan dalam kegiatan politik.
Hal itu disampaikannya saat hadir dalam talk show memperingati hari lahir (harlah) ke-50. Talk show tersebut bertemu #Yang Muda #Yang Bicara P3.
"Kenapa anak muda itu alergi dengan partai? Karena mereka tidak dijamah, tidak diikutsertakan," kata Adi di kantor DPP PPP, Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Baca Juga: PPP Terbuka Jika NasDem Mau Masuk KIB
Baca Juga: PPP Respons Usulan Cak Imin Hapus Pemilihan Gubernur: Dievaluasi Dulu
1. Peran anak muda dalam partai politik adalah hal penting
Padahal, keterlibatan anak muda dalam partai politik adalah hal penting. Suka tidak suka, kata Adi, Indonesia dikendalikan oleh partai politik. Dia mencontohkan, untuk menjadi Komisioner KPU, disahkannya melalui Komisi II DPR RI yang notabenenya adalah orang-orang dari partai politik.
"Teman-teman di sini ingin menjadi Komisioner KPU, KPU kan dianggap institusi setengah dewa, tapi KPU dan Bawaslu itu yang menjadikannya Komisi II," ucap dia.
Sementara itu, Sekjen Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Thobahul Aftoni, mengatakan peran pemuda untuk membangun regenerasi bangsa dan partai sangat penting. Terlebih, jelang pemilu 2024, angka pemilih muda mendominasi.
"Apalagi tahun akan datang kontestasi politik, yang mana pada pemilu akan datang generasi muda akan mendominasi pemilih di 2024. Kehadiran atau sumbangsih gagasan dan pemikiran pemuda sangat diperlukan dalam membangun bangsa," ujar Thobahul.