TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JK: Indonesia Mayoritas Islam Tapi Ekonomi Dikuasai Keturunan China

JK dorong umat Islam jadi wirausahawan

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla bersama Menkopolhukam Mahfud MD dan Ketua Wantipres Wiranto hadir di acara ICMI (IDN Times/Ilman)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), hadir dalam acara halal bihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Hotel Borobudur, Jakarta pada Jumat (12/5/2023). Dalam acara tersebut, JK menyebut, berdasarkan laporan Majalah Forbes, hanya ada 5 muslim di Indonesia yang masuk jajaran orang terkaya.

"Jadi, 100 orang kaya sesuai daftar yang disusun oleh Forbes, hanya 5 yang Islam," ujar JK.

Dalam acara itu, turut hadir Menko Polhukam Mahfud MD dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto.

Baca Juga: Cak Imin Bertemu Jusuf Kalla di Brawijaya, Didampingi Petinggi PKB

Baca Juga: Cak Imin Bertemu Jusuf Kalla di Brawijaya, Didampingi Petinggi PKB

1. JK dorong umat Islam berwirausaha

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla mendorong umat Islam untuk berwirausaha. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadikan umat muslim sebagai wirausahawan.

"Tantangan kita yang terbesar sebenarnya pada dewasa ini adalah entrepreneurship," ucap dia.

2. Hanya Indonesia negara mayoritas Islam tapi ekonominya dikuasai China

Jusuf Kalla saat memberikan pesan di Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI pada Selasa (17/8/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Hanya Indonesia, negara mayoritas Islam tapi jarak ekonominya dengan keturunan China jauh. Menurutnya, ekonomi Indonesia saat ini masih dikuasai oleh China.

"Hanya di Indonesia negara Islam begini, ada gap besar, Malaysia juga. Tapi Malaysia memang penduduk Tionghoa itu 30 persen. Jadi kalau ekonomi Malaysia 60 persen dikuasai Tionghoa, itu namanya 1 banding dua," ucap JK.

"Kita di Indonesia penduduk Tionghoa itu hanya 4,5 persen, tapi mengusai ekonomi lebih 50 persen. Jadi kekuatan 10 kali lipat daripada jumlahnya, negara lain tidak," sambung JK.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya