Kemenag: Biaya Umrah Kemungkinan Naik
Kemenag menyebut biro travel masih hitung biaya tambahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan persiapan menyambut lampu hijau umrah untuk jemaah asal Indonesia dari Arab Saudi. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengatakan bila umrah kembali dibuka, kemungkinan ada kenaikan biaya.
Potensi kenaikan itu terjadi karena adanya biaya tambahan, yang saat ini sedang dihitung para biro travel penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
"Ya mungkin sekali (ada biaya tambahan). Itu kan biaya tambahan, teman-teman travel, agen travel masih menghitung," ujar Hilman dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times, Selasa (12/10/2021).
Baca Juga: Kemenag Minta Biro Travel Bersiap Usai Jemaah RI Dibolehkan Umrah
Baca Juga: Umrah Dibuka, AMPUH Imbau Biro Travel Tak Buru-buru Publikasi Harga
1. Penyebab ada biaya tambahan
Hilman menerangkan, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab munculnya biaya tambahan perjalanan umrah di masa pandemik COVID-19. Hal itu terjadi karena adanya pengurangan kapasitas maksimal bus, pesawat hingga hotel, sehingga membutuhkan biaya lebih mahal dari biasanya.
"Mudah-mudahan jemaah jadi berangkat, proses dipermudah. Ini tantangan di masa pandemik," ucapnya.
Meski demikian, Latief mengaku Kemenag belum membuat batas maksimal harga atas kepada para biro penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
"Kan teman-teman (PPIU) juga masih menghitung. Ya mempersiapkan secara matang, mereka juga ingin memberangkatkan jemaah, nanti kita buatlah (aturan batas maksimal harga)," katanya.
Baca Juga: Kemenag Minta Biro Travel Bersiap Usai Jemaah RI Dibolehkan Umrah