TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenag Ingatkan! Rezeki Haram Dapat Pengaruhi Mental Anak

Rezeki halal akan diberkahi Allah SWT

Sesditjen Bimas Islam Kemenag, Fuad Nasar (dok. Kemenag)

Jakarta, IDN Times - Mencari nafkah yang halal adalah kewajiban umat manusia. Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Fuad Nasar, mengatakan rezeki yang halal dapat memengaruhi mental dan pertumbuhan anak.

Oleh karena itu, Fuad mengimbau kepada setiap orang tua hendaknya mencari nafkah yang halal. Sebab, rezeki haram dapat berdampak negatif bagi keluarga.

"Misalnya, orang tuanya terjerat kasus hukum, atau tertangkap korupsi. Kita bisa bayangkan bagaimana pengaruhnya terhadap mental anak tersebut," ujar Fuad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga: Penjelasan Psikologis Kenapa Rezeki Gak Halal Menyebabkan Depresi

Baca Juga: Hukum Dapat Pekerjaan Hasil Nyogok, Pendapatan Haram untuk Nafkah

1. Harta yang diperoleh akan dimintai pertanggungjawaban

Sesditjen Bimas Islam Kemenag, Fuad Nasar (dok. Kemenag)

Lebih lanjut, Fuad mengatakan, anak yang diberi nafkah dari rezeki halal memiliki akhlak dan moral yang baik. Nafkah yang halal juga dapat menciptakan kenyamanan di keluarga.

"Karena dengan rezeki yang halal, maka kehidupan kita akan diberkahi Allah SWT. Harta yang kita miliki, nanti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak," katanya.

2. Hukum dapat pekerjaan hasil suap, pendapatan haram untuk nafkah

(Ilustrasi suap) IDN Times/Cije Khalifatullah

Sebelumnya, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Endang Mintarja, mengatakan mendapat pekerjaan dari hasil menyogok atau menyuap haram hukumnya menurut Islam. Menurutnya, perbuatan tersebut dapat merusak jiwa para pelakunya.

"Bisa saja orang yang menyogok merebut hak orang lain yang kehilangan haknya akibat sogokannya itu," ujar Endang dilansir dari situs MUI, Selasa, 31 Agustus 2021.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya