TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud MD: Polri Lakukan Tindakan Terukur di Wadas

Mahfud minta Polri punya sikap lembut agar tak langgar HAM

Menkopolhukam RI, Mahfud MD (Twitter.com/mohmahfudmd)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, meminta kepada seluruh anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk bijak dalam menjalankan tugasnya. Dia meminta Polri untuk tidak melakukan tindakan sewenang-wenang.

Mahfud meminta anggota Polri harus lembut agar tidak melanggar hak asasi manusia (HAM). Sebab, yang dilayani adalah masyarakat.

"Polri harus mengokohkan kedudukannya sebagai polisi sipil dengan sungguh-sungguh melayani, melindungi, dan menghormati hak asasi manusia," ujar Mahfud dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Menko Mahfud: Tindak Kekerasan di Wadas Hanya Framing di Media Sosial

Baca Juga: MUI Soal Wadas: Aparat Harusnya Lembut, tapi Berubah Jadi Monster

1. Mahfud menilai Polri dalam posisi dilema saat bertindak

Menkopolhukam RI, Mahfud MD (Twitter.com/mohmahfudmd)

Mahfud mengaku memahami anggota Polri ketika melakukan tindakan pernah dalam posisi dilema. Terlebih ketika menghadapi demonstrasi, protes yang massanya sulit untuk dikontrol.

"Saya paham, di sini Polri menghadapi dilema, melihat situasi dan perkembangan masyarakat yang semakin demokratis, semakin terbuka, semakin mudah dikontrol, sehingga menghadapi dilema, misalnya kalau tidak bertindak dituding tidak bertanggung jawab, teteapi kalau bertindak bisa dituding melanggar HAM," katanya.

2. Mahfud singgung soal sikap Polri di Wadas

Anggota Polisi berjaga saat warga yang sempat ditahan tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022) (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Mahfud kemudian menyinggung soal sikap Polri di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Menurutnya, apa yang dilakukan Polri sudah sesuai aturan.

"Kasus yang sedang ramai di Wadas, itu kan Polri melakukan tindakan terukur, dituding melakukan sewenang-wenang. Tapi, seumpama diam, dianggap membiarkan keributan yang bisa saja menimbulkan korban. Itulah pentingnya berpedoman pada prinsip penegakan hak asasi manusia," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya