TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud MD Siapkan Kekuatan Penuh TNI-Polri Amankan Presidensi G20

Tidak ada toleransi terhadap segala bentuk gangguan

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers usai acara silaturahmi bersama para tokoh di Sumut, Kamis (3/7) malam. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menjadi tuan rumah acara internasional Presidensi G20 pada 2022. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama satu tahun penuh yakni Desember 2021 hingga akhir 2022.

Untuk mengamankan kegiatan ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kekuatan penuh dari TNI-Polri. Mahfud sendiri didaulat menjadi ketua dukungan penyelenggara acara ini.

"Penyelenggaraan Presidensi G20 tahun 2022 akan menentukan citra dan kehormatan bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional," ujar Mahfud dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).

Baca Juga: RI Tuan Rumah Presidensi G20, Fokuskan Kepentingan Negara Berkembang

Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia 2022 Momentum Majukan Ketenagakerjaan

1. Tak ada toleransi terhadap segala bentuk gangguan

Menko Polhukam Mahfud MD (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Mahfud menegaskan, pemerintah tak akan menolerir segala bentuk gangguan yang dapat mengganggu jalannya acara. Sebab, Indonesia dikenal selalu sukses menyelenggarakan event internasional.

"Sudah bertekad untuk tidak memberikan toleransi atas munculnya ancaman dalam bentuk apa pun yang dapat merusak citra dan kehormatan bangsa Indonesia," ucapnya.

2. Mahfud ajak masyarakat dukung penyelenggaraan Presidensi G20

Menko Polhukam Mahfud MD (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Lebih lanjut, Mahfud mengajak masyarakat Indonesia mendukung acara tersebut. Dukungan masyarakat yang baik dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para tamu negara yang hadir.

Mahfud kemudian menjelaskan persiapan yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, dan akan dilakukan. Pertama, menyiapkan logistik, infrastruktur, protokol, konsuler, akomodasi, transportasi hingga venue.

"Kedua, persiapan komunikasi dan media, pemilihan tema besar untuk presidensi Indonesia, dan menyiapkan sistem aplikasi untuk track and trace dalam upaya mengontrol penyebaran COVID-19," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya