TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres, Salim Segaf PKS: Popularitasnya?

Menurut Salim, setiap calon harus mengukur popularitasnya

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekjen Dewan Perwakilan Daerah Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, menyampaikan ke publik ingin menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024. Saat disinggung hal ini, Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri mengatakan, perlu terlebih dahulu melihat popularitas capres atau cawapres.

"Pertanyaannya, ketika ingin mencalonkan itu lewat perahu siapa dan ketika seseorang mencalonkan, sejauh mana popularitas dia dan elektabilitas seseorang itu?" ujar Salim dalam acara "Ngobrol Seru by IDN Times", Minggu (23/8/2021).

Menurutnya, semua harus bicara data dan fakta di lapangan bila hendak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres. Bila elektabilitas dan popularitas sudah rendah, lanjut Salim, lebih baik tidak usah mencalonkan diri.

"Cuma pertanyaannya siapa yang ingin mencalonkan, coba lihat popularitasnya sudah rendah, sudah gak usah maju, dan partai mana yang akan mengusung dan syaratnya pun harus diusung oleh partai politik," ucapnya.

Baca Juga: Pentolan PA 212 Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres 2024, Siap Miskin

Baca Juga: Pentolan PA 212 Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres 2024, Siap Miskin

1. Novel Bamukmin mau jadi cawapres 2024

IDN Times/Margith Juita Damanik

Sebelumnya, Novel Bamukmin menyatakan keinginannya maju sebagai cawapres 2024.  "Saya terpanggil maju sebagai cawapres karena prihatin dengan ulama yang jadi wapres," ujar Novel saat dihubungi, Rabu (18/8/2021).

"Wajib saya maju untuk memerdekakan para ulama, aktivis serta tokoh karena wapres sekarang yang kiai sudah tak berdaya," dia menambahkan.

Baca Juga: Diperiksa soal Kasus Ninoy Karundeng, Begini Penjelasan Novel Bamukmin

2. Novel sebut Indonesia dikuasai 'pengkhianat'

Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Novel menjelaskan, menjadi calon presiden (capres) atau cawapres merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk memilih dan dipilih. Pentolan PA 212 ini menambahkan, ingin menjadi cawapres karena Indonesia dikuasai 'pengkhianat' negara. Namun, Novel tak menjelaskan siapa pengkhianat itu.

"Karena saat ini saya melihat rezim ini dikuasai oleh para pengkhianat negara dan Pancasila sampai penegak Pancasila (ulama) dikriminalisasi. Untuk itu saya harus siap berkorban untuk negara dan bangsa. Jangankan tidak digaji sebagai cawapres, bahkan siap miskin habis-habisan," ujarnya.

Baca Juga: Elektabilitas Pilpres 2024 Rendah, Airlangga Hartarto: Ini Masih 2021

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya