TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Jamin Keamanan Data Aplikasi PeduliLindungi

Data tersebut disimpan di Kemenkominfo

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mulai menerapkan aplikasi PeduliLindungi di sejumlah tempat untuk memantau pergerakan masyarakat demi mencegah penularan COVID-19. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah menjamin keamanan data yang ada di aplikasi PeduliLindungi.

"Terkait keamanan data didalam PeduliLindungi, pemerintah menjamin keamanan data tersebut," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021).

Luhut mengatakan data yang ada di aplikasi PeduliLindungi itu disimpan di Kemenkominfo dan dibantu oleh Badan Sandi dan Siber Negara.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jokowi Tersebar, Gibran Larang Warga Cetak Kartu

Baca Juga: NIK dan Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor di Medsos, Ini Kata Istana

1. Sertifikat vaksin Jokowi bocor di medsos, Menkes tutup data pejabat

Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (20/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Warganet kembali dihebohkan dengan bocornya sertifikat vaksinasi milik Presiden Joko "Jokowi" Widodo dari aplikasi PeduliLindungi oleh oknum tak bertanggung jawab. Merespons hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung menutup data pejabat agar tak terjadi hal serupa.

“Tadi malam kami terinfo masalah ini, sekarang sudah dirapikan sehingga data para pejabat ditutup. Aplikasi itu sebenarnya untuk cek apa kita sudah divaksin atau sudah dites lab. Yang bisa akses semua aplikasi yang ada di aktivitas misalnya check-in di airport atau mal,” kata Budi di Polda Metro Jaya, Jumat (3/9/2021).

2. Menkes sebut banyak data pejabat yang bocor

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Budi menjelaskan memang masih perlu ada perbaikan aplikasi PeduliLindungi agar tak terjadi lagi kasus kebocoran data. Dia menyebut, kebocoran data seperti ini bukan hanya mengganggu keamanan Presiden Jokowi, tapi juga para pejabat.

“Banyak pejabat, NIK tersebar keluar, kami sadari itu. Maka kami tutup untuk beberapa pejabat sensitif, yang beberapa data pribadi sudah terbuka akan kami tutup,” ujar Budi.

Baca Juga: [BREAKING] Aplikasi PeduliLindungi Segera Diterapkan di Pasar dan Warung

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya