TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKB Gelar Uji Kelayakan dan Kepatutan Bacaleg DPR RI 2024

Uji kelayakan dan kepatutan digelar empat gelombang

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar uji kelayakan dan kepatutan (UKK) bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI yang akan maju di pemilu 2024. UKK itu digelar empat gelombang.

Gelombang pertama dilaksanakan pada 21-22 Februari 2023, gelombang kedua pada 27-28 Februari 2023, gelombang ketiga 8-9 Maret 2023 dan gelombang terakhir pada 19-20 Maret 2023. Jumlah bacaleg yang mendaftar ke PKB sebanyak 750 orang.

Acara tersebut dibuka langsung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dalam sambutannya, Cak Imin menyampaikan ada sejumlah tantangan dalam menghadapi pemilu 2024.

"Kita menghadapi tantangan yang benar-benar baru, sesuatu yang di luar dugaan akan terjadi kejutan-kejutan politik nasional maupun geopolitik," ujar Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: Cak Imin Dapat Mandat Capres dari Kepala Daerah PKB di Jatim

1. Singgung soal sistem proprosional tertutup

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Cak Imin kemudian berharap, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sistem pemilu 2024 menjadi proporsional tertutup tidak terjadi. Menurutnya, hal itu tidak masuk akal.

"Tidak logis, tanpa mendahului keputusan MK, kalau itu terjadi kita tidak tahu, sampai detik ini kita tidak tahu tiga hari lagi akan ada keputusan MK dan kalau itu keputusan MK itu bersifat tertutup, tidak tahu kita. Artinya negeri ini sedang dangerous, sedang menghadapi keadaan bahaya, politik dalam keadaan bahaya. Nah ini tantangan berat konstalasi politik nasional kita berubah tanpa kita tidak tahu yang bakal terjadi," ujar dia.

Cak Imin menganggap tak adil bila sistem Pemilu 2024 mendadak diganti menjadi proporsional tertutup. Menurutnya, bila sistem pemilu berubah untuk jangka lima tahun ke depan, bisa saja PKB setuju.

"Jadi, kalau mengubah sistem hendaknya ketimbang mengakhiri pemilu. Sehingga, ada persiapan lima tahun untuk semua komponen pemilu menyiapkan diri. KPU, parpol, masyarakat, pemilih, caleg, capres, semuanya harus menyiapkan diri," ujar dia.

2. Geopolitik global juga jadi tantangan

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, geopolitik global juga menjadi tantangan tersendiri. Perang Rusia dan Ukraina yang tak berkesudahan membuat perubahan cara berpolitik.

"Posisi ekonomi yang sangat sulit mengejutkan di berbagai keadaan yang sulit dan ditambah bencana alam yang merajalela di seluruh belahan dunia, termasuk bencana alam di tanah air, ini akan menyulitkan kondisi ekonomi nasional kita," kata dia.

Baca Juga: Ajak Kader Raih 100 Kursi DPR, PKB: Jangan Kayak Partai Ijo Lain Cuma 19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya