Pria-Wanita Salat Satu Saf di Al Zaytun, PBNU: Tidak Sesuai Tuntunan
Nabi Muhammad SAW menganjurkan perempuan di saf belakang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, K. H. Ahmad Fahrurrozi, mengatakan salat satu saf antara laki-laki dan perempuan yang dilakukan di Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat tidak sesuai ketentuan syariah. Namun, salat tersebut tidak batal.
"Jadi, menyalahi tuntutan, tapi tidak sampai batal, memang tuntunannya saf itu laki-laki, perempuan itu di belakang itu tuntunannya. Tapi seandainya sejajar atau di depannya (pria), bukan imam lho ya, kalau wanita jadi imam salat itu sudah clear, tidak sah. Tapi kalau posisinya di samping atau di depannya itu tetap sah," ujar pria yang akrab disapa Gus Fahrur kepada IDN Times, Senin (10/7/2023).
"Tetapi memang ada yang mengatakan batal, jadi dalam fiqih itu biasa terjadi perbedaan pendapat, ini soal masalah ijtihad saja," sambung kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu.
Baca Juga: Posisi Perempuan Sejajar di Saf Pria Saat Salat, Bagaimana Hukumnya?
Baca Juga: Ribuan Santri Ponpes Al Zaytun akan Dibina Kemenag
1. Pendukung Al Zaytun kerap samakan dengan salat di depan Ka'bah
Gus Fahrur juga menjawab soal argumen pendukung Al Zaytun yang menyamakan salat satu saf laki-laki dan wanita sering dilakukan di depan Ka'bah.
"Memang betul, tapi seperti itu tidak baik, jadi itu bukan hal yang baik, bukan hal yang benar, tapi tidak sampai membatalkan salat," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu.
Dalam kesempatan itu, Gus Fahrur menganalogikan sikap salat laki-laki yang tidak memakai baju tapi sudah menutupi aurat, hal itu sah menurut hukum. Namun, salat yang dilakukan tidak baik menurut tuntunan.
"Kalau sejajar itu boleh tapi tidak benar, tidak haram tapi sesuai tuntunan lah, seperti ini, anda salat itu pakai celana karate itu sah, gak pakai baju, tapi kan gak layak. Masak Anda ketemu Tuhan gak pakai baju, sah kok Anda salat gak pakai baju, boleh, Anda salat pakai celana karate boleh, tapi kan tidak baik toh," kata dia.