TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei IndoStrategi: 89,4 Persen Responden Tolak Presiden 3 Periode 

Alasan responden tak setuju antara lain tak sesuai UUD

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Lembaga IndoStrategi Research and Consulting melakukan jajak pendapat, untuk mengetahui apakah responden sepakat atau tidak dengan wacana masa jabatan presiden diperpanjang menjadi 3 periode. Hasilnya, mayoritas responden tak setuju.

Survei IndoStrategi ini dilakukan 29 Agustus hingga 5 September 2022, dengan melibatkan 1.230 responden. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 2,83 persen.

Baca Juga: Bukan 3 Periode, Projo Ingin Jokowi Jabat Presiden 2,5 Periode

Baca Juga: Jokowi Capres 2024 Musra Jabar, Jokpro: 3 Periode Segera Terwujud!

1. Ada 89,4 persen responden tidak setuju jabatan presiden 3 periode

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Responden dalam survei IndoStrategi juga menyatakan tidak setuju terhadap wacana masa jabatan presiden tiga periode. Ada 89,4 persen yang menyatakan tidak setuju.

Sedangkan yang setuju hanya 4,1 persen dan 6,5 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

2. Alasan responden tidak setuju wacana jabatan presiden 3 periode

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam survei itu, diketahui sejumlah alasan responden tidak setuju dengan wacana masa jabatan presiden tiga periode. Berikut hasilnya:

- Tidak sesuai dengan UUD: 34,8 persen
- Terlalu lama, nanti tidak benar: 16,3 persen
- Bisa jadi otoriter: 9,5 persen
- Tidak mau kembali ke Orba: 9,2 persen
- Bukan keinginan rakyat: 7,7 persen
- Cukup 2 periode saja: 7,1 persen
- Gantian yang lain, siapa tahu lebih baik: 3 persen
- Tidak tahu/tidak menjawab: 12,4 persen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya