Waketum MUI Tak Setuju Kemal Ataturk Turki Akan Jadi Nama Jalan di DKI
Mustafa Kemal Ataturk dianggap telah mengacak-acak Islam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, mengkritik keras rencana pemberian nama jalan di Ibu Kota dengan nama tokoh Presiden Pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
"Mustafa Kemal Ataturk adalah seorang tokoh yang sudah mengacak-acak ajaran Islam. Banyak sekali hal-hal yang dia lakukan yang bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunah," ujar Anwar dalam keterangannya, Senin (17/10/2021).
Anwar mengatakan, Ataturk merupakan Presiden Pertama Turki yang memiliki ambisi untuk memajukan negaranya. Namun, dengan cara menjauhkan rakyat Turki dari ajaran agama.
"Jadi, Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang sangat sekuler, yang tidak percaya ajaran agamanya akan bisa menjadi solusi dan akan bisa membawa Turki menjadi negara maju," ucapnya.
Baca Juga: MUI Bakal Gelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa Pada 9-11 November 2021
1. Anwar Abbas nilai Ataturk tokoh sesat
Lebih lanjut, Anwar menilai Ataturk sebagai tokoh sesat dan menyesatkan. Dia mengatakan, rencana pemerintah akan menjadikan Ataturk sebagai salah satu nama jalan di Jakarta akan menyakiti umat Islam.
"Karena bagaimana mungkin sebuah negara yang bernama Indonesia yang berdasarkan Pancasila, di mana sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, lalu pemerintahnya akan menghormati seorang tokoh yang sangat sekuler dan melecehkan agama Islam yang menjadi agama dari mayoritas rakyat di negeri ini," katanya.
Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Pandemik, ACT-MUI Gelar Operasi Pangan Murah