Rumpakan di Kampung Arab, Tradisi Idul Fitri yang Bertahan 3 Abad
Tradisi yang tetap lestari selama berabad-abad
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Tradisi Rumpakan atau Rumpak-rumpakan warga keturunan Arab di Kota Palembang menjadi salah tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat yang tinggal di Kampung Arab, 10 Ilir Palembang. Tradisi tersebut dipercaya sudah ada sejak 3 abad lalu oleh masyarakat Kampung Arab.
Baca Juga: 5 Daerah dengan Tradisi Merayakan Lebaran yang Unik, Berkesan Banget
1. Saling bermaafan usai Salat Id
Menurut pengurus musala Al Kautsar 10 Ilir Palembang, Farhan Syech Abu Bakar mengatakan, tradisi Rumpakan sudah turun temurun dilaksanakan oleh Muslim khususnya yang tinggal di Kampung Arab 10 Ilir Kota Palembang.
"Tradisi ini sendiri sudah ada di kota Palembang sejak lama bahkan, mencapai usia ratusan tahun semenjak mushola ini didirikan pada abad ke-18," ujarnya, Kamis (6/6)..
Usai semua rangkaian prosesi ibadah, para jamaah akan mulai tradisi mengitari isi musala untuk saling bermaaf-maafan dengan jamaah yang ada, sambil meresapi makna Idul Fitri. Setelah bermaafan, para jamaah dihidangkan makanan untuk dimakan bersama-sama.
"Tradisi ini memang dijalankan kakek-kakek kita dahulu saat momen mereka merayakan Idul Fitri dengan cara sholat berjamaah, takbiran, mendengarkan ceramah setelah itu. Salaman untuk maaf-maafan dan dihidangkan makanan alakadarnya," ujar Farhan.
Baca Juga: 6 Tradisi Ini Sering Dilakukan Ketika Hari Raya Idul Fitri