TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPBA Catat Ada Lima Bencana di Aceh yang Terjadi di Atas 50 Kali

Tujuh daerah di Aceh dengan bencana tertinggi selama 2020

Ilustrasi evakuasi korban banjir (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Banda Aceh, IDN Times - Kebakaran pemukiman menjadi bencana yang tertinggi terjadi dan melanda wilayah Provinsi Aceh selama 2020. Tercatat sedikitnya ada sekitar 289 kali peristiwa kebakaran terjadi dari total 802 bencana yang terjadi selama satu tahun.

Informasi tersebut berdasarkan data yang dirilis sejak Januari hingga Desember 2020 dan disampaikan Pusat data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh kepada awak media.

“Bencana kebakaran pemukiman semakin mencemaskan dan mendominasi, sebanyak 289 kali kejadian dengan total prediksi kerugian sekitar Rp98,6 miliar,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Sunawardi, pada Kamis (7/1/2021).

Baca Juga: Bikin Pangling, 10 Potret Asli Kiki Pembantu Aldebaran di Ikatan Cinta

1. Ada lima bencana yang terjadi di Aceh lebih 50 kali

Bencana yang terjadi di Aceh sepanjang 2020 (IDN Times/Muhammad Saifullah)

IDN Times mencatat, ada lima bencana yang terjadi hingga 50 kali di Aceh selama 2020. Peringkat pertama kebakaran pemukiman 289 kali; kebakaran hutan dan lahan terjadi 205 kali; angin puting beliung 100 kali terjadi, banjir 95 kali, dan longsor 57 kali.

Selain kelima bencana di atas, tercatat gempa bumi berkekuatan sekitaran 5,0-5,3 Skala Richter sebanyak 21 kali kejadian di Aceh; banjir dan longsor terjadi 13 kali; abrasi 12 kali, banjir bandang 5 kali, banjir rob 2 kali, kekeringan 2 kali, dan gelombang pasang 1 kali.

2. Banjir menjadi bencana yang paling banyak menimbulkan kerugian

Kerugian yang ditimbulkan akibat bencana selama 2020 di Aceh (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Meski kebakaran pemukiman menjadi bencana paling banyak terjadi sepanjang 2020, namun banjir menjadi bencana yang paling besar menimbulkan kerugian. Tercatat kerugian yang ditimbulkan akibar banjir yakni Rp153 miliar dari total kerugian keseluruhan Rp291 miliar.

Kebakaran pemukikan menduduki posisi kedua penyumbang kerugian terbesar akibat bencana, yaitu Rp98,6 miliar. Selanjutnya, puting beliung mengakibatkan kerugian Rp21,2 miliar; karena abrasi Rp9 miliar; longsor Rp2,5; banjir bandang Rp1,4; serta banjir dan bandang Rp1 miliar.

Sunawardi menyampaikan, Kabupaten Aceh Utara menjadi daerah paling banyak mengalami kerugian akibat bencana. Kemudian disusul Kabupaten Aceh Selatan Rp23 miliar; Aceh Timur Rp17 miliar; Aceh Tenggara Rp16 miliar; Aceh Besar Rp11 miliar; dan Aceh Tamiang Rp10 miliar.

“Paling banyak dialami Kabupaten Aceh Utara Rp113 miliar,” ujarnya.

Jumlah korban terdampak akibat bencana selama 2020 sebanyak 63.311 kepala keluarga atau 140.953 jiwa. Sedangkan jumlah pengungsi akibat bencana tercatat ada 51.958 jiwa, meninggal dunia 18 orang, dan luka-luka 18 orang.

Baca Juga: Memesona Banget, 10 Artis Berdarah Minang yang Bikin Hati Berdesir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya