TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Stres karena Ditinggal Istri, Pria di Banda Aceh Buang Bayinya

Bayi tak berdosa itu diserahkan begitu saja di pinggir jalan

YS dan seorang remaja, diamankan di Polsek Kuta Alam (IDN Times/Polsek Kuta Alam)

Banda Aceh, IDN Times - Kesal karena ditinggal istri, seorang suami tega membuang buah hatinya sendiri yang masih bayi. Usut punya usut, ternyata pria berinsial YS warga Gampong Setui, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh itu tidak terima dengan kelahiran sang anak.

Anehnya, pria 36 tahun tersebut membuang bayi yang masih berusia 2 bulan itu bukan dengan cara menelantarkannya di tempat yang tidak diketahui orang. Ia malah sengaja memberikan bayi berjenis kelamin perempuan tersebut kepada orang lain.

Kapolsek Kuta Alam, Inspektur Polisi Satu Miftahuda Dizha Fezuono mengatakan, kasus ini terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari saksi yang juga penerima bayi ketika diberikan saat itu.

“Kami mendapatkan informasi penemuan bayi oleh warga masyarakat di Jalan Kenari Nomor 2 Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, pada pukul 07.45 WIB, dan selanjutnya melakukan penyelidikan secara marathon,” kata Dizha saat dikonfirmasi, Selasa (31/12).

Baca Juga: Mengenang Tsunami Aceh 15 Tahun Silam, Nelayan Aceh Libur Melaut 

1. Menyerahkan bayi begitu saja di pinggir jalan depan rumah saksi

Bayi berusia dua bulan berjenis kelamin perempuan ketika diamankan (IDN Times/Polsek Kuta Alam)

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (24/12) pagi. Saat itu, saksi, Ichsan Nurchairy, sedang membuang sampah di samping rumah. Tiba-tiba YS beserta seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun dan putra YS berusia 2 tahun, melintas menggunakan sepeda motor bebek.

Kepada saksi, YS lalu menyerahkan begitu saja bayi malang itu. Ia pun berkata bahwa bayi dua bulan tersebut merupakan anak si saksi. Bahkan, pernyataan itu disampaikannya berulang-ulang.

“Kepada Ichsan, YS menyerahkan si bayi sambil berkata, "ini anak bapak, mirip bapak,” kata Dhiza meniru ucapan pelaku.

Merasa tidak pernah memiliki bayi, saksi bernama Ichsan itu pun menolak dan membantah jika itu merupakan anaknya. Selanjutnya, YS menyuruh remaja yang pergi bersamanya untuk meletakkan bayi digendongannya itu di pinggir jalan depan rumah Ichsan. “Setelah itu, mereka langsung pergi,” ungkap Dizha.

2. Kedua pelaku berhasil ditangkap beberapa jam kemudian

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Sakti)

Bayi yang sudah diberi nama Asmaul Husna tersebut kemudian diserahkan kepada kepala dusun di Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Ditemani sang istri dan seorang tetangganya, Ichsan yang juga mengenal YS, kemudian membuat laporan ke Polsek Kuta Alam terkait pembuangan bayi tersebut.

Selasa sore, para pelaku pun berhasil diciduk oleh Unit Reskrim Polsek Kuta Alam di lokasi berbeda.

Pelaku YS ditangkap di kawasan Seutui, Kecamatan Baiturrahman. Sedangkan remaja yang pergi bersama YS dan masih berstatus pelajar itu ditangkap di kawasan Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa kain bedung dan satu unit sepeda motor merek Suzuki Shougun, BL 3472 AM, sebagai alat bantu dalam tindak pidana tersebut.

3. Bayi yang dibuang tidak diakui sebagai anaknya

Dok.IDN Times/Istimewa

Kepada petugas kepolisian, YS mengaku jika bayi yang dibuangnya itu bukanlah anak kandung atau darah dagingnya. Ia menduga bahwa sebelum sang bayi lahir, saksi memiliki hubungan khusus dengan istrinya.

“Sebenarnya lebih condong kalau si YS tidak mengakui jika bayi tersebut merupakan anaknya, sehingga dia serahkanlah kepada Bapak Ichsan itu. Saksi yang melapor. Iya betul (ada rasa kecemburuan), jadi dia menganggap bahwa istrinya ada main (berselingkuh) dengan saksi,” kata Dhiza.

4. YS diduga stres karena ditinggal sang istri

Dok.IDN Times/Istimewa

YS diduga mengalami stres setelah ditinggal pergi oleh istrinya dan menyerahkan bayinya kepada Ichsan. Tidak adanya keharmonisan di rumah tangga, diduga menjadi penyebab istri YS memilih kabur dan meninggalkannya.

“Satu bulan sebelum anak ini dibuang sama bapaknya, ibunya memang telah pergi dari rumah. Jadi memang tidak harmonis antara bapak dan ibunya itu,” kata Dhiza.

Secara psikologis, YS kata Dhiza, tidak mengalami gangguan kejiwaan. Ia terbilang normal dan sehat. “Psikologi si bapak terbilang normal. Cuma mungkin stres karena ditinggal istri. Kalau gangguan jiwa memang tidak ada, normal dia,” ujar Kapolsek Kuta Alam itu.

Bayi Asmaul Husna itu pun telah mendapatkan observasi kesehatan di salah satu rumah sakit di Banda Aceh. Dhiza mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kota Banda Aceh guna penanganan lebih lanjut terhadap bayi tersebut.

Baca Juga: Bayi Mungil Ini Dibuang dalam Kardus, Puluhan Warga Antre Siap Adopsi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya