TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSUD Meuraxa Aceh Ditunjuk Sebagai Rujukan Pasien COVID-19 

Perlu penambahan kelengkapan untuk sesuai SOP penanganan

RSUD Meuraxa di Kota Banda Aceh (IDN Times/RSUD Meuraxa)

Banda Aceh, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa milik Pemerintah Kota Banda Aceh ditetapkan menjadi salah satu rumah sakit rujukan dalam penanggulangan wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Aceh.

Penetapan rumah sakit yang terletak di kawasan Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 440/972/2020 tanggal 23 Maret 2020.

“Kami siap menjalankan instruksi pak gubernur, dan saya sudah perintahkan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan,” kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Rabu (24/3).

Selain Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa, dalam putusan tersebut juga ditunjuk 10 rumah sakit rujukan lainnya yang tersebar di sejumlah kabupaten kota di Provinsi Aceh.

Baca Juga: Waze Bisa Tunjukkan Kamu Rumah Sakit Rujukan COVID-19, Mudah Banget

1. Dinilai memiliki kapasitas untuk menangani pasien COVID-19

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman (IDN Times/Humas Pemkot Banda Aceh)

Rumah sakit di bawah Pemerintah Kota Banda Aceh tersebut menurut Aminullah, memiliki kemampuan dan punya kapasitas untuk menangani para pasien yang terinfeksi COVID-19. Meskipun demikian, masih ada sejumlah hal teknis yang tentunya mesti dipersiapkan lagi.

“Dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya RSUD Meuraxa akan dapat segera difungsikan sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19,” kata Aminullah.

Oleh karena itu, wali Kota Banda Aceh ini meminta dukungan dari semua pihak agar rumah sakit tersebut bisa menjadi tempat rujukan para pasien yang terinfeksi Virus Corona. “Ini ikhtiar kita bersama guna menghadapi Corona, mohon dukungan semua pihak,” imbuhnya.

2. Masih harus mempersiapkan sesuai ketentuan penanganan COVID-19

RSUD Meuraxa di Kota Banda Aceh (IDN Times/Humas Pemkot Banda Aceh)

Ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa, Fuziati menyampaikan kesiapan pihaknya.

Tak jauh berbeda dengan pernyataan wali Kota Banda Aceh, direktur rumah sakit akan berupaya melakukan perubahan. Terutama mempersiapkan segala keperluan sesuai dengan standar ketentuan penanganan COVID-19.

“Yang paling penting sekarang, kami harus mempersiapkan laboratorium yang sesuai standar, tenaga laboran yang terlatih untuk mengambil spesimen, alat untuk mengambil spesimen, dan box untuk penyimpanan dan pengiriman spesimen,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Fuziati menambahkan, perlu juga penambahan tenaga perawat terlatih dan radiographer serta menambah alat pelindung diri (APD), antiseptik, dan kebutuhan obat-obatan dan Bahan Habis Pakai Medis (BHPM) untuk penanganan pasien suspect atau yang sudah positif Covid-19.

3. Butuh waktu untuk mempersiapkan semua, namun tidak begitu lama

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu untuk merehab sejumlah ruangan, seperti ruangan untuk merawat pasien COVID-19, ruang isolasi, dan RICU (Respiratory Intensive Care Unit).

Akan tetapi, proses persiapan tersebut dikatakannya, tidak akan memakan waktu lama. Sebab Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa sudah mempersiapkan diri sejak COVID-19 mulai mewabah.

“Kini kami butuh dukungan penuh dari Pemkot Banda dan juga Pemerintah Aceh, agar Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa bisa segera difungsikan sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 sesuai SK bapak gubernur,” ujarnya.

Baca Juga: Ribuan Masker Sitaan Dihibahkan untuk RS Rujukan Corona di Makassar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya