TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SDN Garot di Aceh Besar Jalankan Proses Belajar Tatap Muka Langsung

Dapat izin orang tua siswa dan protokol kesehatan ketat

SD Garot di Kabupaten Aceh Besar mulai jalankan proses belajar mengajar secara tatap muka (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Aceh Besar, IDN Times - “Tunggu ya nak, ibu cek dulu suhu tubuhnya. Ohh, 36 derajat” Kata seorang guru sambil mengarahkan thermogun (alat pengecek suhu tubuh) ke kening salah seorang siswa sekolah dasar.

Usai dilakukan pengecekan suhu tubuh, siswa itu kemudian diserahkan kepada guru lainnya untuk diarahkan ke tempat pencucian tangan di perkarangan sekolah yang memang telah disediakan oleh pihak sekolah. Selanjutnya, mereka dibawa masuk ke masing-masing kelas.

Di dinding sekolah dan pintu kelas, jelas tertempel informasi berupa edukasi penerapan protokol kesehatan COVID-19. Tak hanya itu, spanduk-spanduk tentang informasi serupa juga berdiri di seputaran sekolah.

Bel masuk berbunyi. Di dalam kelas yang hanya berisi beberapa siswa itu, sebelum memulai pelajaran, guru terlebih dahulu memberikan edukasi kepada anak didiknya mengenai bagaimana mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan.

Usai mengedukasi tentang pentingnya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sang guru langsung memulai pelajaran.

Begitulah gambaran Sekolah Dasar Negeri Garot di Kabupaten Aceh Besar yang mulai menjalankan proses belajar mengajar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sesuai anjuran pemerintah.

Baca Juga: Gak Disangka, 6 Pedangdut Bersuara Merdu Ini Ternyata Kakak Adik

1. Kegiatan belajar secara tatap muka telah berlangsung sejak Senin

SD Garot di Kabupaten Aceh Besar mulai jalankan proses belajar mengajar secara tatap muka (IDN Times/Saifullah)

Guru Sekolah Dasar Negeri Garot, Warniati SPd mengatakan, kegiatan proses belajar mengajar secara tatap muka yang dijalankan di Sekolah Dasar Negeri Garot hari ini, bukanlah pertama kalinya. Pihak sekolah telah melaksanakannya sejak Senin (21/9/2020) lalu.

“Baru tiga hari ini, dan hari ini adalah hari yang ketiga,” kata Warniati, ketika ditemui IDN Times di sekolah tersebut, Rabu (23/9/2020).

2. Membagi hari siswa yang hadir sekolah

SD Garot di Kabupaten Aceh Besar mulai jalankan proses belajar mengajar secara tatap muka (IDN Times/Saifullah)

Meski telah menjalankan proses belajar mengajar secara tatap muka, namun tidak setiap hari para siswa diminta untuk hadir. Pihak sekolah telah membagikan jadwal kehadiran di sekolah sesuai tingkatan kelas.

“Untuk hari ini yang masuk ke sekolah anak kelas satu dan dua. Sedangkan hari Senin, kemarin, itu kelas lima dan enam, sementara Selasa untuk kelas tiga dan empat. Selain itu, satu kelas maksimal diisi oleh 18 siswa,” ungkap Warniati.

3. Lama waktu mengajar per mata pelajaran dipotong

SD Garot di Kabupaten Aceh Besar mulai jalankan proses belajar mengajar secara tatap muka (IDN Times/Saifullah)

Mekanisme mengajar secara tatap muka selama ini dikatakan Warniati, sangat berbeda dengan hari-hari biasa sebelum COVID-19 mewabah. Misalnya dalam pembagian waktu untuk per mata pelajaran dan jadwal masuk ke sekolah.

Jika di masa normal, lama waktu ajar untuk satu mata pelajaran memiliki sekitar 45 menit, kini menjadi 30 menit per mata pelajaran. Jadwal tersebut disesuaikan dengan pembagian waktu mengajar ke dalam dua waktu atau shift.

“Kami mengadakannya dengan dua shift, pertama mulai pukul 08.00-09.30 WIB, dan dilanjutkan dengan kedua mulai pukul 10.00-11.30 WIB. Satu shift per matapelajaran itu 30 menit. Kalau di hari-hari pembelajaran biasa, itu 45 menit per mata pelajaran,” ujarnya.

4. Siswa dilarang membeli makanan di luar maupun di dalam sekolah

SD Garot di Kabupaten Aceh Besar mulai jalankan proses belajar mengajar secara tatap muka (IDN Times/Saifullah)

Menghindari penyebaran virus di sekolah, tak hanya protokol kesehatan saja yang diterapkan. Pihak sekolah juga tidak membenarkan anak-anak untuk membeli makanan yang ada di luar maupun di dalam sekolah.

“Anak-anak tidak ada dibolehkan jajan dan tidak dibuka kantin sekolah. Mereka membawa sendiri dari rumah maupun snack atau makanan ringan dan di sekolah kami juga menyediakan air minum di setiap kelas,” kata Warniati.

Baca Juga: Gegara Utang Judi Online, Agen Mobil Dibunuh dan Dibuang ke Jurang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya