TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Umat Kristen Katolik di Aceh Rayakan Natal dalam Tiga Bagian

Hanya teknisnya saja berbeda, perayaannya tidak!

Perayaan Natal umat Kristen Katolik di Kota Banda Aceh, Aceh (IDN Times/Saifullah)

Banda Aceh, IDN Times - Perayaan Natal umat Kristen Katolik di Kota Banda Aceh, Aceh, tahun ini tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian prosesi peribadatan di Gereja Katolik Hati Kudus, Banda Aceh, pada Jumat (25/12/2020) berjalan khidmat.

“Memang perayaan Natal tahun ini jelas berbeda karena di tahun-tahun sebelumnya tidak ada pandemik sementara tahun ini dilakukan dalam suasana pandemik. Otomatis situasinya berbeda,” kata Pastor Gerardus Knaofmone, ketika dijumpai usai memimpin ibadah, pada Jumat (25/12/2020).

Baca Juga: 10 Potret Asli Kiki, Pembantu Aldebaran dan Nadin di Ikatan Cinta

1. Tahun ini pelaksanaan malam Misa Natal dilakukan dua kali

Perayaan Natal umat Kristen Katolik di Kota Banda Aceh, Aceh (IDN Times/Saifullah)

Gerardus mengatakan, perbedaan yang terjadi tahun ini bukanlah perayaannya, namun lebih kepada teknik atau pelaksanaan saja. Misalnya, jika di tahun sebelum pandemik COVID-19 mewabah, malam Misa Natal dilakukan hanya sekali yakni di 24 Desember malam.

“Namun kali ini dua kali misa. Tujuannya untuk membatasi jumlah yang hadir. Supaya protokol COVID-19 itu perlu ditegakkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, secara teknis ketika 25 Desember perayaan Natal juga dilakukan berbeda. Perayaan dibagi tiga bagian, yakni dua untuk umat secara umum dan satu untuk pembaptisan.

“Padahal yang sebenarnya di tahun sebelumnya, kalau mau dilakukan pembaptisan selalu dilakukan dalam perayaan yang hadir. Tetapi karena situasinya,” imbuh Gerardus.

2. Beribadah dengan penuh kecemasan dan berharap COVID-19 cepat berlalu

Perayaan Natal umat Kristen Katolik di Kota Banda Aceh, Aceh (IDN Times/Saifullah)

COVID-19 yang masih mewabah membuat umat Kristien Katolik di Aceh khawatirkan dan merasa cemas dalam merayakan Natal tahun ini. Oleh karena itu, Gerardus mengingatkan agar jemaat harus tetap waspada.

“Kita tidak tahu siapa yang terkena Corona dan siapa yang tidak. Selalu dalam situasi waspada,” katanya.

Ia juga berharap semoga kondisi pandemik ini cepat berlalu sehingga semua bisa kembali beraktivitas secara normal.

Sehubungan dengan itu, untuk mencegah penyebaran Virus Corona selama peribadatan berlangsung, pihak gereja menyediakan dua unit tempat pencucian tangan. Jemaat juga diwajibkan untuk memakai masker.

Baca Juga: Sama-sama Memesona! 10 Adu Gaya Amanda Manopo Vs Ayya Renita

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya