TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

27 Desa di Pacitan Rawan Gempa Disertai Tsunami

Panjang pantai mencapai 70 kilometer

Ilustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)
Pacitan, IDN Times - Sebanyak 27 desa di wilayah pesisir selatan Kabupaten Pacitan dinyatakan rawan tsunami. Sebab, desa-desa tersebut berada di dataran rendah yang termasuk bagian dari tujuh kecamatan, yaitu Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku, dan Donorojo. Pantai di kawasan itu membentang sepanjang 70 kilometer. 
 
Lantaran kondisi geografis itu, para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) memasukkan Pacitan sebagai salah satu daerah di tepi Samudera Hindia yang berpotensi terjadi gempa disertai tsunami setinggi 20 meter. Hasil penelitian itu telah dipublikasikan beberapa hari lalu. 

1. Bupati minta warga lebih waspada

Ilustrasi info tsunami (IDN Times/Arief Rahmat)
Bupati Pacitan, Indartato meminta warga tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana alam itu. Apabila gempa bumi yang memicu tsunami terjadi diharapkan mampu menyelamatkan diri ke lokasi aman. Apalagi sejumlah rambu jalur evakuasi telah dipasang. 
 
"Warga telah diberi pelatihan mitigasi bencana melalui desa tangguh. Dan penelitian dari ITB agar kita lebih meningkatkan kewaspadaan, "kata Indartato, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Tsunami dan Likuefaksi Ancam Jatim, Kearifan Lokal Jadi Solusi

2. Uji coba TEWS dilakukan setiap tanggal 26

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)
Karena informasi itu pula, pihak pemkab menerapkan pola pengurangan risiko melalui mitigasi struktural dan nonstruktural. Langkahnya dengan menambah rambu evakuasi, uji coba TEWS (Tsunami Early Warning System) secara rutin pada tanggal 26 setiap bulannya. Pengujian piranti di Lingkungan Cuwik, Kecamatan Pacitan itu sekaligus memeringati peristiwa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.
 
Upaya lain yang dilakukan adalah menjaga green belt atau sabuk hijau di tepi Pantai Pancer Door di wilayah Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan. Adapun sabuk hijau itu merupakan hutan buatan dengan pohon cemara udang (Casuarina equisetifolia) yang berfungsi menahan gelombang pasang dari Samudera Hindia.

Baca Juga: PVMBG Temukan Potensi Likuefaksi di Lumajang, BPBD Siapkan Kesiagaan

Verified Writer

Nofika Dian Nugroho

Penulis lepas yang tinggal di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya