Hasil Panen Porang di Madiun Mencapai Ratusan Juta Per Hektare
Panen setahun sekali setelah usia tiga tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times – Tanaman porang telah banyak dibudidayakan oleh petani di beberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Salah satu sebabnya komoditas ini mempunyai nilai ekonomis tinggi. Untuk hasil panen pada lahan seluas satu hektare di wilayah Kabupaten Madiun, misalnya, dapat mencapai Rp200 juta.
“Waktu panen umbi porang sekali dalam setahun,” kata Akhmad Khoiri, salah seorang pembudidaya porang di lahan hutan milik Perum Perhutani KPH Saradan, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga: Madiun Bakal Kembangkan Porang Sebagai Industri
1. Melewati siklus vegetatif dan generatif
Masa panen porang berlangsung antara bulan Mei – Oktober. Ini setelah melewati dua siklus hidup, yakni vegetatif yang diawali dengan pertumbuhan tunas, akar, dan tunas di atas umbi. Kemudian, siklus generatif dengan ditandai keluarnya bunga yang kemudian disebut dengan katak. Di sela kedua siklus itu berlangsung masa dorman atau istirahat.
“Idealnya untuk dapat dipanen secara maksimal usia tanaman tiga tahun,” ujar Khoiri kepada IDN Times.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.