TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Napi Kabur, Lapas Kelas I Madiun Perketat Pengamanan

Patroli lebih ditingkatkan

Lapas Kelas I Madiun. Nofika Djan Nugroho

Madiun, IDN Times - Pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun memperketat pengamanan sejak sepekan terakhir setelah ada seorang narapidana kabur. Jadwal patroli keliling di dalam penjara ditambah terutama saat jam-jam yang dianggap rawan kaburnya narapidana (napi).

Namun, Kepala Seksi Registrasi Lapas Kelas I Madiun Widha Indra Kusuma Jaya tidak menyebutkan waktu yang dinilai rawan tersebut. Tergantung kondisi, kata dia, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Penyelidikan Kematian Perempuan Hamil di Madiun Masih Gelap

1. Hentikan program napi membersihkan halaman luar Lapas

Ilustrasi Napi yang Melarikan Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Upaya lain dalam rangka memperketat pengamanan adalah tidak lagi menugasi para narapidana untuk membersihkan halaman luar Lapas. Kini, kegiatan itu dilakukan oleh para tenaga honorer yang bekerja di penjara tersebut.

"Kami juga belum mengetahui sampai kapan program ini diberlakukan," ujar Widha saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler.

2. Sebelum kabur pamit ke toilet

Ilustrasi Napi yang Melarikan Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia lantas menjelaskan alasan peningkatan keamanan yang dilakukan. Langkah ini sebagai antisipasi terjadinya napi kabur seperti pada Selasa (27/7/2021). Waktu itu, Peprianto (29), narapidana kasus pencurian dengan kekerasan (curas) melarikan diri. Adapun kronologisnya sekitar pukul 07.00 hingga 09.00 kala itu, warga Kecamatan Bendo, Magetan ini ditugasi membersihkan halaman luar Lapas. Ketika sudah selesai, Peprianto meminta izin kepada sipir untuk buang hajat di toilet yang tak jauh dari lokasi pembersihan.

"Toiletnya di luar dan tepatnya di samping Sentra Layanan Publik," ujar Widha.

3. Pencarian dengan melibatkan polisi

Ilustrasi Riset (IDN Times/Arief Rahmat)

Selang 15 menit kemudian, ia melanjutkan petugas melakukan pengecekan ke toilet. Sebab muncul kecurigaan lantaran waktu buang hajat sudah terlalu lama. Ternyata, pintu kamar mandi sudah terbuka. Peprianto juga tidak diketahui keberadaannya.

Kejadian itu akhirnya disampaikan kepada pimpinan Lapas Kelas I Madiun. Koordinasi dengan pihak kepolisian pun dilakukan. Hingga kini, Peprianto belum ditemukan meski pencarian sudah dilakuian ke sejumlah lokasi.

Baca Juga: Pandemik, 443 Narapidana Lapas Tulungagung Dapat Asimilasi 

Verified Writer

Nofika Dian Nugroho

Penulis lepas yang tinggal di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya