TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mitos-Mitos Imlek yang Masih "Hidup" di Indonesia Hingga Sekarang

The tradition (and the myths) is alive!

Sumber Gambar: ibtimes.co.uk
"The tradition (and the myths) is alive!"
 
Tahun baru Imlek baru saja dirayakan masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Dalam segala balutan keceriaannya, ada beberapa mitos yang hingga kini beredar di masyarakat Tionghoa Indonesia lho!
 
1. Mitos tentang rambut.
 
Masyarakat mengatakan, tak boleh potong rambut atau mencuci rambut di tahun baru. 
Potong rambut disarankan dilakukan setidaknya sehari sebelum perayaan tahun baru agar tidak membawa hal buruk. Di hari pertama tahun baru juga tidak boleh keramas agar keberuntungan tidak ikut hilang.
 
2. Mitos tentang kejadian dan pembicaraan.
 
Dipercaya, apa yang terjadi pada malam tahun baru akan menggambarkan apa yang akan terjadi sepanjang tahun berikutnya. Bila seseorang berkata kasar, sepanjang tahun ia akan dijauhi keberuntungan. Pembicaraan soal hantu atau apapun terkait roh orang mati dan zombi juga dilarang karena membawa kematian. Orang tua juga tidak boleh membuat anaknya menangis di malam tahun baru karena bisa membawa kesedihan.
 
3.  Mitos tentang rumah.
 
Setiap rumah sebaiknya dibersihkan sebelum tahun baru datang, karena bila membersihkan rumah pada tahun baru dipercaya membawa nasib buruk setahun mendatang. Selain itu, sampah yang terkumpul tidak boleh dibawa melewati pintu depan rumah karena bisa membawa kematian pada salah seorang anggota keluarga. Saat malam tahu baru, tidak boleh menemui orang di kamar tidur, karena bisa membawa kesialan. Karena itu, semua orang, termasuk bayi dan orang sakit harus berkumpul di ruang tamu.
 
4. Mitos tentang jual beli.
 
Tidak boleh membeli buku, karena dalam bahasa kanton, kata 'buku' memiliki pelafalan yang sama dengan kata 'kehilangan'. Selain itu juga tidak boleh membeli sepatu, karena kata 'sepatu' bunyinya sama dengan kata 'kesulitan'.
 
5. Mitos tentang benda yang harus disimpan.
 
Alat pembersih rumah, termasuk sapu, harus disembunyikan sebelum malam perayaan tahun baru. Hal ini dimaksudkan agar keberuntungan terlindungi. Benda tajam juga dipercaya sebagai pembawa roh jahat, dan karenanya semua pisau dan gunting harus disimpan agar tidak memotong keberuntungan.
 
6. Mitos tentang keberuntungan.
 
Jangan heran kalau saat imlek warna merah bertebaran, mulai dari pakaian hingga hiasan. Masyarakat Tionghoa percaya jika merah adalah warna pembawa keberuntungan. Angpau diberikan dalam amplop merah dengan harapan agar anak-anak tumbuh sehat dan bahagia. Suara burung bernyanyi, terutama burung berwarna merah atau burung walet, juga dianggap membawa banyak keberuntungan. 
 
Kamu tahu mitos seputar imlek lainnya? Komen dong! :)

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya