TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komitmen Pertamina Gerakkan Industri Dalam Negeri Berbuah Penghargaan 

Pertamina satu-satunya BUMN yang raih penghargaan TKDN BPPT

Gedung Pertamina. (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Komitmen PT Pertamina (Persero) untuk terus berperan dalam menggerakkan industri nasional melalui upaya pelibatan pengusaha dalam negeri secara optimal semakin mendapat kepercayaan Pemerintah. Hal ini ditandai dengan penghargaan yang diberikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kepada Pertamina atas komitmennya dalam implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kategori BUMN.

Komitmen TKDN Pertamina dalam lima tahun ke depan sejak 2020 melalui rencana investasi senilai USD92 miliar yang tersebar di seluruh lini bisnis, diproyeksikan menyerap TKDN mencapai 50 persen pada 2024 nanti. Optimisme proyeksi TKDN tersebut mengacu pada realisasi yang dicapai pada 2020, yaitu lebih dari 55 persen dan Semester 1 2021 mencapai lebih dari 57 persen.

Baca Juga: Kado HUT RI, Anak Perusahaan Pertamina Catat Tambahan Produksi Migas

1. Pertamina terus mengusahakan peningkatan penggunaan produk

Ilustrasi kilang minyak Pertamina (Dok. Pertamina)

Proyeksi dan realisasi yang tinggi ini berkat implementasi TKDN yang diterapkan dalam seluruh pengadaan yang dimulai sejak tahap perencanaan, lalu dilakukan monitoring dan evaluasi.

Penghargaan yang diumumkan secara virtual dalam acara Business Gathering Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) BPPT pada Rabu, 18 Agustus 2021 ini diterima oleh Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Mulyono.

Mulyono menyampaikan Pertamina menyambut baik penghargaan ini dan memaknai sebagai berkah, amanah, sekaligus tanggung jawab.

“Ini amanah dan tanggung jawab. Mudah-mudahan dengan penghargaan ini akan memajukan, memotivasi, mendorong kami di Pertamina agar selalu bisa meningkatkan TKDN di seluruh proyek. Sebagai BUMN, Pertamina terus mengusahakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri sesuai aturan yang berlaku, agar menjadi penggerak ekonomi nasional,” ucap Mulyono.

2. Pertamina lakukan hal ini untuk memastikan implementasi TKDN

Pembangunan kilang Pertamina. (Dok. Pertamina)

Untuk memastikan implementasi TKDN, Pertamina menetapkan STK (Sistem Tata Kelola) yang harus dilakukan di seluruh Subholding. Pertamina juga memiliki roadmap dan menetapkan Key Performance Indicator bagi Direksi. Selanjutnya, Pertamina juga melakukan pembinaan kepada para penyedia barang dan jasa yang didampingi oleh BPPT.  Monitoring implementasi juga dilakukan secara konsisten dan di akhir proyek melalui verifikasi oleh surveyor independen.

“Dari awal perencanaan sudah menetapkan kandungan TKDN minimal 30 persen. Kami berharap ke depan tentu bisa meningkatkan komponen dalam negeri,” tutur Mulyono.

3. Pertamina bisa menjadi contoh BUMN yang secara konsisten menerapkan TKDN

Progres pembangunan kilang Pertamina. (Dok. Pertamina)

Sebagai contoh, implementasi TKDN pada proyek RDMP Balikpapan, lanjut Mulyono, nilai komponen dalam negerinya lebih dari 34 persen atau sekitar Rp7,11 triliun dari total Rp20 triliun. Selain itu, jumlah pekerja yang sebanyak 8.227 orang atau 98 persen merupakan tenaga kerja dalam negeri. Begitu pula pada saat perbaikan rutin (turn around) kilang, kontraktornya 100 persen orang Indonesia. 

Walaupun beberapa barang masih impor, ke depan Pertamina akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kemenko Marves, Kementerian Perindustrian, BPPT, BKPM, Krakatau Steel dan asosiasi industri untuk melakukan pendampingan agar barang-barang impor dapat diupayakan diproduksi di Indonesia. Dengan demikian, industri dalam negeri dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan perusahaan.

“Mudah-mudahan Pertamina bisa menjadi role model, bisa menjadi contoh BUMN yang secara konsisten menerapkan TKDN di seluruh aktivitasnya,” tutur Mulyono.

Baca Juga: Ciptakan Inovasi, 2 Pekerja Pertamina Dapat Satyalancana Wira Karya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya