TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ahli Minta Maaf ke Keluarga, Duga Sebab Kematian Kalideres Beda-beda

Bisa saja ada kombinasi berbeda di kasus Kalideres

Olah TKP pembunuhan keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. (dok.IDN Times/istimewa)

Jakarta, IDN Times - Kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat hingga kini masih belum menemukan titik terang. Padahal, tiga pekan sudah berlalu pasca penemuan empat mayat yang ditemukan tergeletak di tiga ruangan yang berbeda itu.

Terkait hal ini, ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel memiliki pandangan tersendiri terkait kasus janggal kematian satu keluarga di Kalideres.

1. Jangan generalisir penyebab kematian keempat jenazah seolah sama

Kondisi lingkungan rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat (IDN Times/Aryodamar)

Reza Indragiri Amriel menyinggung polisi sebaiknya bisa mengungkap penyebab kematian satu per satu anggota keluarga di Kalideres tersebut. Sebab menurutnya tidak semua jenazah yang ditemukan itu bisa digeneralisir penyebab kematiannya.

Dalam perbincangan di AKI Malam, tvOne, Sabtu (3/11/2022) Reza Indragiri Amriel mengatakan pandangannya.

"Persoalannya adalah karena yang meninggal di rumah itu ada lebih dari empat orang, maka kita tidak bisa serta-merta menyimpulkan bahwa pasti semuanya meninggal akibat faktor yang sama. Belum tentu," kata Reza dikutip IDN Times, Minggu (4/11/2022).

"Jadi tetap perlu ditelisik satu per satu. Jenazah A (meninggal) karena apa, B karena apa, C, dan D karena apa."

Baca Juga: Kasus Keluarga Kalideres Harus segera Diungkap, Awas Suicide Contagion

2. Empat penyebab kematian seorang manusia diurai Reza

Kondisi lingkungan rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat (IDN Times/Aryodamar)

Dalam kesempatan itu, Reza kemudian menyinggung empat hal penyebab kematian manusia. Dalam psikologi forensik, dia menyebutnya sebagai NASH yaitu natural, accident, suicide, dan homicide.

Pertama, kata dia, adalah natural. Yakni seseorang meninggal karena faktor alami seperti usia, penyakit, dan sebagainya. Sedangkan kedua, yakni accident, yaitu meninggal yang disebabkan karena bencana, kecelakaan, tersengat listrik, kepala terbentur dan sebagainya.

Lalu ketiga adalah suicide atau bunuh diri. "Dan yang keempat adalah homicide atau pembunuhan," kata dia.

Reza lalu mengatakan jika tak ada unsur faktor natural dan accident, maka dirinya berspekulasi bahwa kematian di Kalideres bisa jadi adalah kombinasi faktor ketiga dan keempat.

"Kalau ada dasar pemikiran seperti itu maka saya berspekulasi bahwa kemungkinannya ada dua. Dan saya minta maaf kalau keluarga menyaksikan, ini hanya pemikiran atau spekulasi," kata dia.

Spekulasi pertama, lanjut dia, semua meninggal karena bunuh diri. "Tetapi dalam perkembangannya, karena Kepolisian menyebutkan bahwa ada satu orang yang meninggal belakangan, tidak barengan dengan yang lain, maka terbuka kemungkinan spekulasi kedua yakni homicide dan suicide, kombinasi bunuh diri dan pembunuhan," katanya.

Baca Juga: Temuan Baru Kasus Kalideres, Pakar Ajak Polisi Segera Umumkan Hasilnya

3. Apakah sebagian bunuh diri, sebagian lain dibunuh?

Kondisi lingkungan rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat (IDN Times/Aryodamar)

Reza lantas coba menggambarkan jika benar apabila ada asumsi kombinasi atas dua hal di atas di kasus kematian Kalideres.

Di mana, bisa saja ada salah satu pihak yang menutup akses makanan dan minuman, atau ada sebagian orang yang bersepakat tak memberi makanan untuk anggota keluarga yang lain.

"Bayangkan ada satu orang yang tutup akses makanan dan minuman, atau dia bersepakat tak beri makanan untuk anggota yang lain. Itu sama-sama pidana. Itu jelas pembunuhan."

"Atau kalau ada yang sepakat tak memberikan makanan, atau adanya kombinasi itu."

Karena semua meninggal dunia, di mana di Indonesia tak mengenal persidangan terhadap orang yang sudah wafat, Reza lantas menyinggung perihal tutup kasus.

"Apakah sebenarnya semua meninggal karena bunuh diri? Atau sebagian karena bunuh diri dan sebagian lainnya meninggal dibunuh, maka case closed?" kata Reza.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya