Kementan Jalankan Program Optimasi Lahan Kering di NTT
Dilakukan di lahan seluas 600 hektare
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program optimasi lahan kering seluas 600 hektare di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Diketahui, ada 21 kelompok tani yang menerima manfaat dari program tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, optimasi lahan kering adalah upaya memaksimalkan lahan pertanian agar dapat tumbuh subur dan berproduksi. Mentan SYL menilai, sumber air menjadi hal yang utama dalam upaya pengembangan lahan.
"Air merupakan faktor yang utama dalam kegiatan pertanian. Keberadaannya sungguh sangat vital agar budidaya bisa berkembang dengan baik, yang pada akhirnya akan memacu produktivitas pertanian," katanya dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Kementan Fokus Perbaiki Tata Kelola Pupuk Subsidi
1. Perbaiki jaringan irigasi pertanian
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menerangkan bahwa sejauh ini, banyak lahan kering yang dimanfaatkan oleh petani namun masih mengandalkan sistem tadah hujan sebagai sumber air utama.
"Oleh karenanya, ketika musim hujan selesai, maka lahan kering ini tak termanfaatkan dengan baik. Program optimasi lahan kering ini merupakan upaya agar lahan kering dapat terus berproduksi meski tak turun hujan," kata Ali.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbaiki jaringan irigasi pertanian agar dapat memasok kebutuhan air saat kemarau tiba. Salah satu program yang direalisasikan di Manggarai Barat adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan DAM Parit.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan Optimalkan Program Irigasi