TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pegawai BUMN Racuni Keluarganya, Begini Respons Stafsus Erick

Dhio ketahuan meracuni ayah, ibu, dan kakaknya

Ilustrasi TKP (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan satu keluarga yang dilakukan oleh pegawai BUMN di Magelang, Jawa Tengah.

"Diproses saja secara hukum kalau memang melanggar hukum," ujar Arya saat dihubungi IDN Times, Selasa (29/11/2022).

Sebelumnya, seorang pegawai BUMN bernama Dhio Daffa Swadilla ditangkap aparat Polres Magelang lantaran terindikasi melakukan aksi pembunuhan berencana terhadap keluarganya sendiri.

Informasi dari Polres Magelang menyebutkan, ayah, ibu dan kakak kandung Dhio meregang nyawa akibat menenggak minuman yang telah dicampur zat beracun.

"Terduga pelaku pembunuhan saat ini berada di Satuan Reskrim Polresta Magelang untuk dilakukan penyidikan," ujar Plt Kapolres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun saat dikonfirmasi, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Modus Pembunuhan di Magelang, Anak Bungsu Campuri Es Kopi dengan Racun

Baca Juga: Satu Keluarga di Magelang Ditemukan Tewas, Diduga Karena Racun

1. Dhio racuni ayah ibu dan kakak kandungnya

ilustrasi botol berisi racun (pexels.com/Davide Baraldi)

Pihaknya menyatakan ulah yang dilakukan Dhio telah mengakibatkan tiga korban meninggal dunia. Masing-masing antara lain Abas Azhar, Heri Riyani dan Dea Karunisa.

"Korban inisial D merupakan kakak kandung pelaku," ungkapnya.

Ketiga korban ditemukan meninggal di kamar mandi rumahnya di Dusun Prajenan RT 10/RW I Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) jam 07.30 WIB.

2. Dhio akui perbuatannya di hadapan penyidik

Ilustrasi racun (Pixabay)

Ketika dikonfrontir penyidik, Dhio mengakui jika dirinya mencampuri es kopi dan teh hangat dengan zat beracun. Dalam pengembangan penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa Dhio sengaja membeli racun melalui online.

"Pelaku telah mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online. Sekarang masih dikembangkan penyelidikan lebih mendalam," kata Sajarod.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya