TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rekontruksi Pascagempa Cianjur, BNPB: 2.722 Unit Bersih dari Puing

Pemerintah terus berupaya melakukan pembersihan puing

Presiden Jokowi tinjau pembangunan rumah tahan gempa di Cianjur. (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, melakukan Rapat Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023).

Ia mengungkapkan, setelah gempa di Cianjur pada Senin (21/11/2022), kini pembersihan puing bangunan sudah mencapai ribuan unit. Pihaknya menyiapkan sejumlah alat berat dalam proses pembersihan tersebut.

"Pembersihan puing hampir 2 bulan ini, sudah berhasil sebanyak 2.722 unit telah bersih. Kami menyiapkan alat berat 77 eskavator dan 30 dump truck" kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga: IDI Cianjur Kerahkan 200 Dokter dan Nakes Tangani Korban Gempa Cianjur

Baca Juga: Kesamaan Gempa Cianjur dan Gempa Jogja 2006, Timbulkan Kerusakan Besar

1. Pembersihan puing tidak dipungut biaya

Dampak gempa mag 5.6 di Cianjur pada Senin (21/11/2022). (twitter.com/BNPB_Indonesia)

Suharyanto menyebut, sebanyak 2.584 personel dikerahkan dalam pembersihan puing dan dibantu oleh sejumlah masyarakat. Kemudian, ia memastikan bahwa kegiatan pembersihan ini tidak dipungut biaya.

"Pembersihan puing dibiayai oleh pemerintah, tidak dibebankan pada masyarakat. Jika ada yang meminta imbalan, masyarakat dapat melaporkan," tegasnya.

Sementara itu, pemerintah tetap berupaya untuk melakukan pembersihan bagi rumah yang tidak bisa diakses alat berat. Alternatifnya, pembersihan di lokasi yang sulit diakses tersebut dilakukan secara manual dengan memanfaatkan tenaga manusia.

Baca Juga: PLN Alirkan Listrik Sementara di Huntara Korban Gempa Cianjur

2. Masyarakat yang bukan zona merah dapat memperbaiki rumah secara mandiri

Mensos Tri Rismaharini kunjungi lokasi gempa Cianjur. (dok Kemensos)

Tidak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan skema tentang pembangunan rumah yang tidak berada di zona merah. Skema tersebut ialah masyarakat diminta untuk membangun atau memperbaiki rumahnya secara mandiri.

"Skema bagi masyarakat yang memiliki kemampuan bisa bangun sendiri dengan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan didampingi oleh tim teknis dari Kementerian PUPR agar secara struktur bangunan merupakan rumah tahan gempa," ungkap Suharyanto. 

"Selain itu dapat melalui aplikator yang yang sudah teruji membangun rumah tahan gempa di daerah lainnya dan juga dapat dibantu oleh TNI/POLRI," lanjutnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Buat 20 Unit Rumah Berteduh untuk Korban Gempa Cianjur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya