Tata Kelola Sampah Belum Merata, Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik
Mikroplastik berbahaya bagi keberlangsungan makhluk hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sampah plastik tampaknya masih menjadi masalah besar bagi lingkungan di Indonesia. Mengutip laman resmi Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), ecoton.or.id, tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) sudah menguji kandungan mikroplastik di 68 sungai strategis nasional pada 2022 lalu.
Data ESN tersebut menunjukkan bahwa ada lima provinsi di Indonesia, yang paling tinggi terhadap kontaminasi partikel mikroplastik per 100 liter air sungainya. Padahal, air sungai berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup sehari-hari, termasuk sebagai habitat berbagai macam organisme.
"Provinsi Jawa Timur ditemukan 636 partikel, Sumatra Utara ditemukan 520 partikel, Sumatra Barat ditemukan 508 partikel, Bangka Belitung 497 partikel, Sulawesi Tengah 417 partikel," ungkap Ecoton, dikutip IDN Times, Sabtu (14/1/2023).
Baca Juga: Daripada Jadi Limbah, Minyak Jelantah Bisa Disedekahkan lho!
1. Tata kelola sampah di Indonesia belum merata
Hal ini tentu diakibatkan dari menumpuknya beragam sampah plastik baik di bantaran maupun badan sungai. Data Kementerian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) 2020 menyebutkan, tata kelola sampah di Indonesia belum merata dan regulasinya di level daerah masih minim.
"Dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia hanya 45 persen yang sudah memiliki peraturan da merah (Perda) Persampahan dan Perda Retribusi Persampahan," tulis Ecoton.
Presiden Joko"Jokowi" Widodo juga mengatakan, program pengelolaan sampah harus dilakukan secara terpadu dan sistemik oleh seluruh masyarakat. Jokowi menilai, masyarakat masih mengelola sampah memakai pola land field yang menurutnya sangat berbahaya.
"Karena hanya buang, angkut dan timbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, pemanfaatan sampah saat ini masih sangat kecil, hanya sekitar 7,5 persen dari total sampah yang menumpuk setiap hari," kata Ecoton.
Baca Juga: Ecoton Sebut Ikan, Udang, dan Kerang Terkontaminasi Mikroplastik