TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pray for Garut: Tercatat 23 Orang Tewas Dalam Bencana Banjir Bandang di Garut

BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai 2 miliar rupiah

twitter.com/yudiyatna10

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan bahwa korban banjir bandang di Garut yang berhasil diidentifikasi semakin bertambah. Hingga saat ini, data terakhir menyebutkan bahwa sebanyak 23 orang meninggal dunia dan 18 orang belum ditemukan.

Dilansir Kompas.com, (22/9), BNPB telah melaporkan langsung perkembangan penanganan bencana banjir bandang di Garut kepada Presiden RI.

twitter.com/piann117

Baca Juga: Trailer Film Baru Brad Pitt Diluncurkan Bertepatan dengan Kehebohan Perceraian, Sengaja?

Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat. Willem juga mengatakan bahwa sejak kemarin dirinya telah berada di lokasi bencana untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam penanganan darurat.

Para relawan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana, seperti makanan, hunian, dan air bersih. Para pengungsi ditempatkan di aula Korem dalam keadaan baik. Di pengungsian tersebut juga tersedia makanan, air bersih dan bantuan dari masyarakat.

Bantuan logistik 2 miliar rupiah dan rusun telah disiapkan.

twitter.com/palangmerah

Saat ini jumlah pengungsi berjumlah 433 jiwa. Mereka ditempatkan di pos pengungsian Makorem 062 TN. Bupati Garut Rudi Gunawan pun menyiapkan rumah susun dengan kapasitas 100 orang. Willem mengatakan, BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai 2 miliar rupiah untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan kidsware dan lainnya.

Adapun dana siap pakai dari pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar 400 juta rupiah. Pastisipasi masyarakat sangat baik dalam penanganan bencana tersebut. Jumlah relawan yang tercatat sebanyak 360 orang dari 16 lembaga.

twitter.com/RadioElshinta

Hingga saat ini, posko masih melakukan pendataan kerusakan dan kerugian di lokasi bencana. BNPB melakukan kaji cepat dampak kerusakan bencana. Pemetaan dampak kerusakan itu dilakukan dengan menerbangkan drone dan memanfaatkan citra satelit beresolusi tinggi bersama Lapan, BIG dan BPPT.

Dengan cara ini, diharapkan evaluasi bisa dilakukan secepatnya untuk dapat mengambil langkah-langkah penanganan secara tepat.

Baca Juga: Longsor Melanda Sumedang, Puluhan Orang Menjadi Korban

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya