TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dilaporkan ke Polisi Atas Ucapannya, Ini Klarifikasi Eko Patrio

Mulutmu pun bisa jadi harimaumu

Yulianus Febriarko/Kompas.com

Mulutmu harimaumu. Pepatah ini bisa menjadi peringatan buat siapa saja. Pada masa sekarang memang harus berhati-hati dalam berucap. Pasalnya, Badan Reserse Kriminal Polri akan mengklarifikasi sejumlah hal ke Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio hari ini.

Yulianus Febriarko/Kompas.com

Dikutip Tempo.co, (16/12), pria yang tenar sebagai komedian itu diberi waktu tiga hari untuk datang ke Bareskrim. Dia pun mengklarifikasi akan datang hari ini. Semua bermula saat, pria bernama Sofyan Armawan melaporkan Eko Patrio ke Bareskrim Polri. Eko diduga melakukan kejahatan terhadap penguasa umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 207 UU ITE.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Kombes Rikwanto membenarkan adanya laporan tersebut. Eko Patrio dipanggil diduga terkait pernyataannya beberapa waktu lalu. Eko disebut-sebut mengatakan, pengungkapan teroris di Bekasi merupakan pengalihan kasus yang mendera Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Baca Juga: Orang-orang Terkenal Ini Menghembuskan Nafas Terakhirnya di Tahun 2016.

PAN sebelumnya protes adanya panggilan ini.

Dany Permana/Kompas.com

PAN sebelumnya protes atas pemanggilan Bareskrim Polri terhadap kadernya. Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, Polri harus mengantungi izin presiden sebelum memanggil anggota DPR.

Yandri juga menyatakan bahwa Eko tak pernah memberi pernyataan seperti itu atau diwawancarai terkait hal tersebut. Justru Eko mengapresiasi kerja Polri yang bisa mengantisipasi sedini mungkin sehingga ledakan bom tersebut dapat dihindari.

Oleh karena itu, PAN akan menelusuri penyebab pemanggilan Eko oleh Bareskrim Polri. Termasuk wartawan media online yang diduga mengutip pernyataan Eko tersebut. Eko dituding ikut memberikan komentar tentang peristiwa teror bom istana negara. Padahal dia merasa tak pernah diwawancarai oleh media tersebut.

Baca Juga: 1 Miliar Akun Pengguna Yahoo Dibajak, Manajemen Yahoo Kelabakan Cari Solusi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya