TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Kali Tergeser, Menteri Ini Disebut Akan Kembali Jadi "Korban" Rombak Kabinet

Sudah berusaha tapi tak mencapai target juga.

Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Wacana reshuffle ataua rombak akan kembali dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo. Sejumlah menteri yang tidak memenuhi target kerja akan digantikan oleh kandidat yang lain. Salah satu menteri yang diduga disorot oleh Jokowi adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil. Jika benar Sofyan menjadi korban rombak kabinet, ini tentu bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Sofyan juga sudah dua kali terkena reshuffle

Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

Dikutip Tempo.co, (25/4), Sofyan pun angkat suara. Dia mengakui bahwa tidak mudah mencapai target kerja yang diembannya saat ini. Salah satu target yang dibebankan kepadanya adalah sertifikasi tanah. Dia bahkan mengaku harus bekerja keras untuk mampu memenuhi target tersebut. Untuk itulah, pihaknya saat ini sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat proses pemetaan, pengukuran, dan pendaftaran tanah.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Kerja Jilid 2: Ini Nama-nama Menteri Baru Kita. 

Jokowi pun mengatakan jika target-target kementrian tersebut tidak selesai, maka konsekuensinya adalah diganti, digeser, atau dicopot. Pakar politik Salim Said mengakui bahwa Jokowi adalah sosok yang cerdas yang mampu memilih orang-orang yang dia percaya sendiri. 

Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan bahwa perombakan kabinet ini dilakukan bukan karena kinerja mereka yang kurang maksimal. Perombakan kabinet ini menurutnya akan bisa mengeleminasi pihak-pihak yang dinilai bisa mengganggu programnya.

Sertifikasi tanah kurang dari separuh target.

Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Jokowi sebelumnya menargetkan Kementerian Agraria atau Badan Pertanahan Nasional untuk bisa  melakukan 5 juta bidang tanah pada tahun 2017. Target ini kemudian meningkat 7 juta pada tahun 2018, dan 9 juta pada tahun 2019. Nyatanya, dari 126 juta bidang tanah tersebut, hanya 46 juta bidang tanah yang berhasil disertifikasi.

Baca Juga: Dengar Pidato yang Singgung Reshuffle Kabinet, Jokowi Langsung Ngakak. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya