TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyanderaan WNI di Filipina: Kapal TB Charles Sempat 2 Kali Dibajak

Pemerintah terlihat gagap dan kurang siap terhadap kasus ini.

harnas.co

Kelompok bersenjata di Filipina lagi-lagi dikabarkan kembali menyandera tujuh anak buah Kapal TB Charles dari Samarinda saat melintas di perairan Filipina.

Dilansir BBC.com, (27/6), Menteri luar negeri Indonesia Retno Marsudi membenarkan bahwa tujuh orang warga Indonesia telah disandera oleh kelompok bersenjata di wilayah Filipina Selatan sejak 20 Juni 2016. Penyanderaan terjadi terhadap ABK WNI Kapal Tugboat Charles 001 dan Kapal Tongkang Robby 152.

tribunews.com
Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menilai pemerintah perlu memiliki mekanisme tanggap darurat dalam menyikapi sebuah kasus penyanderaan terhadap warga negara Indonesia (WNI).

Baca Juga: Didemo Warga, Ahok Berkomentar "Emangnya Negara Diatur Massa?"

Berbeda dengan dua kasus penyanderaan sebelumnya, respon pemerintah terlihat gagap dan kurang siap terhadap kasus ini. Hal ini dikarenakan sebelumnya, pemerintah melalui Wapres Jusuf Kalla dan Panglima TNI sempat menyangkal adanya penyanderaan. Pemerintah baru bersikap ketika kabar simpang siur terjadi.

Siapa dalang di balik pelaku penyanderaan?

republika.co.id

Dalang di balik penyandera tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan anak buah kapal (ABK) TB Charles sedikit demi sedikit mulai terungkap. Pelaku diduga berasal dari kelompok Abu Sayyaf yang sedang dikejar otoritas militer Filipina.

Tujuh ABK ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf yang diketuai Majal Adja alias Apo Mike. Apo Mike adalah kelompok yang diduga terlibat dalam penculikan empat ABK Malaysia pada April lalu. Mereka saat ini berpindah-pindah tempat karena sedang dikejar kepolisian.

Siapa saja anggota dari kelompok Apo Mike ini? Mereka antara lain adalah Muktadil bersaudara, yakni Nickson, Brown, dan Badung Muktadil. Di tengah ketegangan ini, presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte justru mengaku ingin membuka jalur negosiasi dengan Abu Sayyaf.

Menurut dia, Abu Sayyaf bukanlah musuh yang harus dilawan. Karena itu, dia meminta ada solusi sehingga tak terjadi kejahatan lagi di Filipina Selatan. 

Baca Juga: Ini 5 Tips Supaya Gadgetmu Bisa Awet Bertahun-tahun. 

Di dalam perjalanan, hanya berselisih waktu 1 jam 15 menit dari kejadian pertama, kapal TB Charles 001 kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan tiga perahu yang beranggotakan 8-10 orang.

Pembajak tersebut menggunakan bahasa Inggris, bersenjata laras panjang dan pistol, dan menculik empat orang ABK yaitu, Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III), dan Muhamad sofyan (Oilman).

Setelah melakukan penculikan, kelompok tersebut melepaskan kapal TB Charles dengan sisa enam ABK yaitu Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (Juru Mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi), Rudi Kurniawan (Juru Mudi) dan Agung E Saputra (Juru Masak).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya