Kalah Pemilu, Pria-pria Ini Alami Gangguan Jiwa
Ternyata tak hanya Aris Wahyudi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama beberapa hari terakhir, masyarakat dihebohkan dengan adanya tawaran nikah siri online yang digagas oleh sesorang yang bernama Aris Wahyudi. Melalui, situs nikahsirri.com, dia menawarkan berbagai layanan bagi orang yang ingin menikah sirih. Namun, gagasan itu menuai kontroversi lantaran syarat yang diajukan terbilang nyeleneh. Selain sumpah pocong, para calon peserta juga diharuskan mengikuti tes keperawanan. Yang lebih mencengangkan, situs itu juga memiliki layanan yang disebut lelang keperawanan.
Tak ayal, tentangan dari masyarakat pun bermunculan. Bahkan, Aris kemudian menjadi tersangka dalam dugaan praktik perdagangan manusia. Saat ditelusuri masa lalunya, pelaku ternyata seorang mantan calon kepala daerah yang pernah kalah dalam Pilkada Banyumas 2008. Kekalahan itulah yang diduga membuatnya berbuat melenceng. Bahkan, istri Aris, Rani menyatakan bahwa suaminya sudah mengalami gangguan jiwa akibat kekalahan itu. Tindakan nyeleneh Aris, kata Rani, bukan kali ini saja. Sebelumnya dia juga pernah menulis buku tentang keinginannya menjadi warga negara Amerika Serikat.
Nyatanya, Aris tak sendirian. Cerita tentang kekalahan pemilu yang berujung pada kegilaan juga datang dari berbagai daerah. Berikut IDN Times merangkumnya:
1. Kalah Pilkada, caleg di Alam Sutera mendadak gila.
Kekalahan dalam pemilu yang berujung pada gangguan jiwa juga terjadi pada seorang caleg di perumahan elit Alam Sutera, Tangerang. Caleg yang tak disebutkan namanya itu marah-marah karena kalah dalam pemilu legislatif 9 April 2009 silam. Pria berumur 40 tahun itu terlihat merangkak di pinggir jalan dengan membawa-bawa cangkir sambil meminta agar uangnya dikembalikan. Warga sekitar menilai penampilan caleg tersebut sudah seperti orang gila.
Baca juga: Kumpulan Aksi Bugil di Jalanan yang Hebohkan Masyarakat.
Baca juga: Minta Kawin, Pria Bugil Ini Berteriak di Depan Istana Merdeka.