Kabar Duka, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Tutty Alawiyah Tutup Usia
Semoga Bu Tutty mendapatkan tempat terbaik di sisiNya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu lagi kabar duka menyelimuti tanah air. Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Tutty Alawiyah meninggal dunia di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), Jakarta. Dia wafat pada hari ini, Rabu (4/5) pukul 07.45 WIB. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati mengonfirmasi meninggalnya Tutty pada pagi ini.
Dilansir Kompas.com, Tutty dikabarkan telah tiga minggu dirawat di RS MMC karena sakit infeksi usus besar. Jenazah Tutty hingga saat ini masih berada di RS MMC. Kemungkinan jenazah Tutty akan disemayamkan di Universitas Islam As-Syafi'iyyah, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.
Keluarga besar PPP juga mengakui sangat kehilangan tokoh perempuan tersebut. Walaupun, Tutty tidak pernah masuk dalam struktur partai secara formal, dia tetap bagian dari keluarga besar partai berlambang Ka'bah tersebut. Selama menjabat sebagai Menteri, Bu Tutty merupakan menteri yang kiprahnya cukup diperhitungkan.
Doa dan ucapan duka cita disampaikan secara langsung oleh Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie dan juga sejumlah politikus lainnya atas meninggalnya mantan menteri di Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan itu.
Baca Juga: Bosan Tabrak Maskapai Lain, Kini 2 Pesawat Lion Air Saling Tabrakan
Karir dan prestasi Tutty Alawiyah.
Editor’s picks
Tokoh kelahiran, Jakarta, 30 Maret 1942 ini pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada tahun 1998 hingga 1999 pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan. Pada 1992 hingga 2004, alumni IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga aktif sebagai anggota MPR.
Tutty menghembuskan napas terakhir pada usia 74 tahun pukul 07.15 WIB setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit. Selain sebagai petinggi negara, Tuty Alawiyah juga dikenal sebagai seorang ustadzah yang mengkoordinir ribuan ibu-ibu majelis taklim di Jabodetabek. Kehilangan seorang figur perempuan yang menjadi panutan tentunya sangat dirasakan oleh orang-orang terdekat Tutty.
Baca Juga: Mahasiswa Bunuh Dosen UMSU, Diduga Karena Dendam dan Nilai Jelek