TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR Diduga Cabul, Komnas Perempuan Beri Rekomendasi Demokrat

Anggota DPR DK dilaporkan ke Bareskrim

Ilustrasi pencabulan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) telah memberikan rekomendasi kepada Partai Demokrat, terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan kadernya yang duduk di kursi DPR RI berinisial DK.

"Kami tidak bisa berkomentar banyak ya, karena kasus ini juga sudah ada yang mendampingi. Kami sudah memberikan rekomendasi kepada Partai Demokrat," ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin, saat dihubungi IDN Times, Sabtu (167/2022).

Diketahui, DK telah dilaporkan ke Bareskrim Polri atas kasus dugaan pencabulan di Jakarta, Semarang, dan Lamongan. Fraksi Demokrat juga akan memanggil DK untuk mengklarifikasi kasus ini.

Baca Juga: DPP Partai Demokrat Bakal Dalami Dugaan Pencabulan oleh Kader DK

1. Komnas Perempuan meminta Partai Demokrat bertanggung jawab

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Mariana menjelaskan Komnas Perempuan telah menyerahkan rekomendasi kepada Partai Demokrat. Komnas Perempuan mendorong agar Demokrat bertanggung jawab terhadap kadernya, DK.

"Intinya kami minta Partai Demokrat memberikan edukasi kepada kadernya, dan bertanggung jawab terhadap kadernya," kata dia.

Kendati, Mariana tidak dapat mengungkap lebih detail isi rekomendasi Komnas Perempuan terhadap Demokrat. "Kami tidak bisa sebutkan ya, itu sifatnya internal," ujar dia.

Baca Juga: Dugaan Kasus Pencabulan, Anggota DPR Akan Dipanggil Fraksi Demokrat 

2. Fraksi Demokrat akan memanggil DK

Ilustrasi pencabulan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Agung Budi Santoso mengatakan, Fraksi Demokrat di DPR akan memanggil DK untuk meminta klarifikasi kasus dugaan pencabulan ini.

"Nanti pimpinan yang akan memanggil," ujar Agung kepada wartawan, Kamis, 14 Juli 2022.

Agung mengaku tidak mengetahui secara pasti kebenaran kasus tersebut. Dia baru membaca informasi rekannya di DPR dilaporkan ke polisi, dari pemberitaan media.

"Saya baru tahu hari ini dari berita yang beredar," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya