TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Berpeluang Masuk 10 Besar Pemegang Saham Pengendali Bank Dunia IMF

Indonesia jadi tuan rumah pertemuan tahunan WB/IMF

dailyreckoning.com/

Jakarta, IDN Times - Indonesia berpeluang masuk 10 besar pemegang saham pengendali Bank Dunia International Monetary Fund (IMF). Analis bisnis Christianto Wibisono menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dan masyarakat Indonesia, atas peluang tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Direktur IMF Blusukan ke Pasar Tanah Abang

1. Mengulang sejarah pada era Sukarno

psi.id

Melalui keterangan tertulisnya berjudul 'Selamat Presiden ke-7 dan Masyarakat Indonesia: RI Jadi 10 Besar Pemegang Saham Pengendali Bank Dunia/IMF', Minggu (29/4), Ketua Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) itu  menyebutkan status Indonesia terhadap IMF ini mengulang sejarah pada era Bung Karno.

Wibisono menuliskan hari ini, Minggu 29 April 2018 atau 72 tahun setelah Senin 29 April 1946 ketika Presiden Sukarno dan Menkeu Ir Surachman menandatangani UU No 4 Tahun 1946 tentang Pinjaman Nasional seribu juta gulden--waktu itu rupiah masih ditulis dengan f, florins, gulden.

"Mengharukan dan membanggakan bahwa masyarakat kelas menengah dan umum bergotong royong dari Jawa f 318 juta dan dari Sumatera f 208 juta. Partai Masyumi membeli f60.000. 
Rakyat Indonesia adalah basis eksistensi Pemerintah dan elite Indonesia yang telah sering menjadi korban sekaligus aset yang diandalkan Pemerintah dalam mengendalikan ekonomi ke trajektori yang tepat," tulis Wibisono. 

2. Indonesia jadi tuan rumah pertemuan tahunan WB/IMF

dailyreckoning.com

Pada hari bersejarah 29 April 2018 ini, kata Wibiono, PDBI ingin mengajak elite Indonesia untuk merenung dan bertindak memberdayakan dan memanfaatkan momentum einmalig--peristiwa yang hanya terjadi satu kali, berupa peluang Keputusan Sidang Bank Dunia/IMF (BD/IMF) di Washington 21 April 2018 yang menugaskan Sidang BD/IMF di Bali Oktober 2018 untuk memasuki Review XV, perubahan arsitektur pemegang saham BD/IMF. 

"Menuntaskan Review XIV 2010 yang berakhir tahun ini dengan posisi RI di peringkat 22. Peluang ini merupakan 'anugerah Tuhan' karena harus merupakan putusan pemegang saham pengendali yang masih mencerminkan struktur BD/IMF zaman old saat berdiri 1944. Peluang RI sebagai tuan rumah Sidang BD/IMF bukan sekadar hajatan EO, tapi substansi strategis yang dituntaskan merupakan peluang bagi RI untuk naik kelas jadi 10 besar pemegang saham  BD/IMF," tulis pria bernama asli Oey Kian Kok itu.

Baca juga: Lima Pesan Penting Direktur IMF dari Kunjungannya ke Indonesia

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya