TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemensos: Kami Belum Menerima Laporan Pengungsi Meninggal di Nduga

Kemensos kesulitan mendata pengungsi

ANTARA FOTO/Marius Frisson Yewun

Jakarta, IDN Times - Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mempertanyakan adanya pengungsi di Kabupaten Nduga, Papua, meninggal akibat tidak ada penanganan dari pemerintah. Pemerintah mempertanyakan sumber pemberitaan tersebut.

"Dinas Sosial Kabupaten Wamena menyatakan hingga saat ini belum menerima laporan korban meninggal dunia," tegas Harry, seperti dilansir kantor berita Antara, Senin (22/7).

Baca Juga: Warga Nduga Desak Pemerintah Usut Dugaan Pelanggaran HAM

1. Kemensos mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya kabar adanya pengungsi meninggal di Nduga

ANTARA FOTO/Marius Frisson Yewun

Harry mengimbau kepada media dan masyarakat tidak serta merta percaya terhadap kabar adanya pengungsi yang meninggal dunia, karena tidak adanya bantuan.

Harry mengakui saat ini pemerintah mengalami kendala dalam melakukan pendataan pengungsi akibat konflik di Kabupaten Nduga. Kendala tersebut dikarenakan banyak dari mereka yang berada di rumah kerabatnya.

"Banyak dari mereka yang tinggal di rumah kerabatnya di Wamena. Hal ini menyulitkan identifikasi," ujar dia.

2. Pengungsi di Nduga sudah kembali ke rumah

Google Map

Harry menjelaskan berdasarkan laporan yang diberikan Kodim 1702 Jayawijaya disebutkan, pengungsi di Kabupaten Nduga sudah kembali ke rumah keluarga masing-masing.

"Dari laporan itu juga disebutkan tidak ada penghentian bantuan kepada pengungsian di Kabupaten Lanijaya. Pemkab Lanijaya terus menyalurkan bantuan logistik ke pengungsian di sana," kata dia.

3. Kemensos memastikan seluruh bantuan tahap II untuk pengungsi selesai pekan ini

Google Map

Kemensos memastikan seluruh bantuan tahap II untuk pengungsi korban konflik itu selesai terkirimkan pekan ini.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, telah menerima laporan dari tim Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial yang menyatakan seluruh bantuan tahap II akan diterbangkan ke Kabupaten Wamena, pekan ini.

"Kepastian pengiriman bantuan itu didapat setelah tim PSKBS (Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosisal) melakukan koordinasi dengan aparat keamanan, Dinas Provinsi Papua dan Dinsos Kabupaten Wamena. Selanjutnya tugas Dinas Kabupaten Wamena mendistribusikannya," kata Agus.

4. Pemerintah libatkan semua unsur dan berhati-hati menangani korban konflik di Nduga

Google Map

Agus menjelaskan penanganan pengungsi korban konflik Kabupaten Nduga harus melibatkan semua unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah dan TNI/Polri.

Pemerintah dalam menangani pengungsi tersebut sangat berhati-hati, karena berbeda dengan penanganan pengungsi korban bencana alam.

Bantuan terhadap pengungsi akibat konflik bersenjata di Provinsi Papua terdiri dari dua tahap dengan nilai Rp740,5 juta.

Tahap pertama yang telah disalurkan berupa 50 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terdiri dari 10 ton lewat Jayapura, 10 ton ke distrik Mbua, distrik Yal, distrik Mbulmu Yalma dan 30 ton melalui Kabupaten Wamena. Bantuan ini telah diserahkan melalui Pemda Kabupaten Nduga.

Selain itu, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan sembako pada tahap pertama kepada pengungsi. Sembako tersebut terdiri dari mi instan 1.680 karton, gula pasir 9.520 kg, minyak goreng 9.873 liter, garam 19.200 bungkus, ikan kaleng 9.550 bungkus, kopi 9.550 bungkus dan beras 50 kg.

Bantuan tahap II terdiri dari perlengkapan bermain 250 paket, perlengkapan belajar anak 250 paket, perlengkapan olahraga 30 paket, perlengkapan kebutuhan kelompok rentan (balita, lansia, kebutuhan khusus) 850 paket.

"Semua bantuan tersebut saat ini sudah berada di gudang Dinsos Provinsi Papua dan siap diterbangkan ke Wamena," kata Harry.

5. Banyak pengungsi mengalami luka-luka karena berjalan kaki antar kabupaten

Google Map

Selain telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan lainnya, Kemensos juga telah memberikan bantuan layanan dukungan psikososial (LDP) pada Februari lalu.

Kemensos telah melakukan asesmen kegiatan layanan dukungan psikososial. Hasil asesmen tersebut antara lain menyatakan kebutuhan yang cukup mendesak selain kebutuhan dasar adalah pelayanan kesehatan, karena penyintas banyak yang mengalami luka-luka akibat berjalan kaki dari Kabupaten Nduga ke Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga: Pengungsi di Nduga Diduga Kelaparan, Kemensos Kirim Bantuan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya