Keren! Mahasiswa Untan Ciptakan Alat Ukur Kadar Asap Rokok
Alat ini membantu perokok yang ingin berhenti merokok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pontianak, IDN Times - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Riki Arya Pratama berhasil menciptakan alat ukur kadar karbon monoksida (CO) asap rokok.
Bagaimana Riki terinspirasi menciptakan alat tersebut, bagaimana proses pembuatan alat tersebut?
Baca Juga: 5 Terapi Alternatif yang Bisa Diterapkan Ketika Susah Berhenti Merokok
1. Terinspirasi dari asap rokok
Riki menjelaskan asap dari sebatang kecil rokok sesungguhnya sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Satu di antaranya adalah di dalam asap terkandung bahan kimia yang sering disebut CO.
"Sementara itu bagi perokok aktif, saat menghisap rokok adalah sebuah kenikmatan. Padahal asap yang dihasilkan itu sangat berbahaya tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga orang di sekitarnya yang tanpa sadar juga menghisap asap rokok tersebut. Hal itulah yang menginspirasi saya untuk menciptakan alat ukur kadar karbon CO pada asap rokok," kata Riki di Pontianak, Selasa (20/11).
Riki menjelaskan sepintas alat ini lebih mirip kotak kecil yang berukuran panjang 11 cm, lebar 9 cm, dan ketebalan 4 cm. Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, pada bagian depan ada layar kecil LCD untuk tampilan nilai kadar PPM, ada pula 5 lampu LED sebagai indikator informasi level bahaya CO, saklar untuk mengaktifkan atau mematikan alat tersebut.
"Sementara di bagian dalam kotak terpasang mikrokontroler ATMEGA 328 Arduino Uno, sensor karbon monoksida MQ7, 'blower fan' serta 'power supply' berupa baterai 9 volt," ujar dia.
Baca Juga: Smokers, Ini 7 Langkah Buat Kamu yang Berniat untuk Berhenti Merokok!