TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan "Minta Pulsa" Hingga Rp3 Juta

Menurut korban, pelaku mengaku anggota polisi

Pixabay/Clandestino

Bekasi, IDN Times - Penipuan dengan modus permintaan pulsa melalui sambungan telepon kembali terjadi. Kali ini, yang menjadi korban warga bernama Chandra, warga Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Menurut dia, pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang menahan saudaranya, dan meminta uang tebusan hingga pulsa senilai jutaan rupiah. Bagaimana penipuan itu bisa terjadi?

Baca Juga: Kocak! 10 Balasan Cerdas SMS Penipuan Ini Bakal Bikin Kamu Tertawa

Baca Juga: Sering Dapat SMS Penipuan? Laporkan dengan Cara Ini!

1. Pelaku mengaku anggota kepolisian

Dok.IDN Times/Istimewa

Peristiwa bermula saat Chandra sedang berada di rumahnya pada Jumat (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Pagi itu tiba-tiba ia mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal dan mengaku-ngaku sebagai anggota kepolisian. ""Pagi-pagi, anak saya ngasih telepon ke saya, ada yang manggil, nomernya gak dikenal," ujar Chandra saat ditemui IDN Times di kediamannya, Jumat malam (23/11). 

Melalui sambungan telepon itu, pelaku mengaku telah menahan saudaranya yang bernama Panji, karena sepeda motornya tidak dilengkapi surat-surat kendaraan. Kemudian, pelaku meminta uang tebusan Rp1,2 juta, jika saudaranya ingin dibebaskan.

Untuk meyakinkan Chandra, pelaku juga seolah-olah memberikan kesempatan berbicara kepada pria yang diaku pelaku sebagai Panji itu, melalui sambungan telepon dan meminta bantuan uang tebusan kepada keponakannya itu.

"Yang bikin gue yakin, dia (pelaku) ngaku Panji dan suaranya persis banget. Gue tanya, 'Ini Panji siapa?' Dia jawab 'Panji Sutoyo'. Terus gue tanya lagi, 'Tinggalnya dimana?' Dia jawab lagi 'Srengseng'. Dalam hati 'bener juga'," cerita Chandra.

Sebetulnya, Chandra tidak begitu saja percaya pada pelaku, meski sosok Panji dalam sambungan telepon itu sama persis dengan Panji yang ia kenal selama ini. Sebab, Panji yang dia kenal juga seorang anggota kepolisian yang berdinas di jajaran Polda Metro Jaya.

"Lu kan polisi, tinggal bilang aja sih kalau lu polisi. Masa cuma masalah surat-surat motor sampai lu ditahan. Kan lu tinggal ke ATM. Tapi Panji kan mendesak terus minta tolong, katanya udah pernah kejadian, pas ada penilangan ada yang ambil ke ATM, eh malah kabur, jadi dia ditahan," tutur Chandra mengulang ucapan saat menghubungi pelaku yang seolah-olah bernama Panji.

2. Pelaku meminta korban agar tidak memutuskan sambungan telepon

Ilustrasi (Pixabay)

Pada saat melakukan aksinya, pelaku meminta Chandra tidak memutuskan sambungan teleponnya, dan terus mendesak agar segera menebus Panji dengan uang Rp1 juta. Saat itu, Chandra memang sempat mematikan telepon, untuk menghubungi nomor Panji dan saudara lain yang juga mantan anggota kepolisian, tapi nomor Panji tidak dapat dihubungi.

"Dalam hati, 'Oh ya, Panji kan lagi ditahan ya, makanya susah ditelepon mungkin'. Terus aku juga telepon mbah (mantan anggota polisi)," kata dia.    

Karena Chandra sempat memutuskan telepon, pelaku pun memaki-maki bapak tiga anak itu hingga menyulut amarahnya. Chandra tersulut emosi dan menantang pelaku untuk menunjukkan lokasi penahanan Panji, dan pelaku mengaku menahan Panji di sekitar Pasar Pondok Gede.

Tak hanya itu, pelaku juga sempat berpura-pura menyalakan sirine mobil patroli untuk meyakinkan korban.

"Udah buruan lu gak usah banyak ngomong. Lu gak percaya polisi?! Apa susahnya sih tinggal transfer, banci aja lu!" demikian kata pelaku, seperti diungkap Chandra.

3. Korban mentransfer uang tebusan menjadi Rp600 ribu

IDN TImes/Ita Malau

Setelah proses tawar-menawar, uang tebusan menjadi Rp600 ribu. Pria bernama lengkap Bambang Dwi Chandra Nurcahyo itu pun mentransfer kepada pelaku.

Alasan uang tebusan menjadi Rp600 ribu, lantaran Panji sebenarnya memiliki surat-surat kendaraan, tapi tertinggal di rumahnya. Dalam sandiwara penipuan itu, pelaku yang mengaku bernama Panji ditilang polisi di sekitaran Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, saat dia hendak bekunjung ke rumah Chandra.

"Gue udah curiga dari awal, tapi si Panji ini dengan suara khasnya yang bikin gue percaya. Panji suaranya melas gitu, minta-minta tolong, ya siapa yang tega," cerita Chandra.

4. Pelaku kembali memeras korban pulsa telepon genggam senilai Rp3 juta

Dok. IDN Times/Istimewa

Belum puas sampai di situ, pelaku juga memeras Chandra dengan meminta uang pulsa senilai Rp3 juta ke sejumlah nomor telepon selular. Alasan pelaku, pelaku telah menitipkan uang Rp5 juta kepada Panji untuk membelikan pulsa.

Chandra semakin curiga, tapi dia tidak berdaya dengan tipu muslihat pelaku. Bahkan, pelaku mengiming-imingi korban dengan memberikan uang Rp500 ribu jika mengirimkan pulsa senilai Rp3 juta untuk 10 nomor telepon genggam.

"Ada apa lagi sih Panji, kan urusan lu udah beres! Barusan udah ditransfer kan uangnya. Tapi orang yang ngaku Panji ini terus ngerayu, karena duitnya dia bilang udah dipegang dia suruh beli pulsa. Malah, dia bilang sebagai uang terima kasih udah bantuin kepolisian gue mau dikasih Rp500 ribu. Tapi gue bilang ke Panji, gue gak butuh uang imbalan dari polisi," tutur Chandra, bernada kesal.

Tapi lagi-lagi Chandra terbujuk rayu ucapan pelaku yang berperan sebagai Panji dalam sandiwara penipuan ini. Sinematografer sejumlah film layar lebar ini pun akhirnya mentransferkan pulsa senilai Rp3 juta ke 10 nomor telepon genggam, meski sempat mengajak pelaku untuk bertemu muka.

"Gue bilang, kalau lu polisi sini lu ke tempat gue. Gue tungguin sekarang. Lu kan polisi pasti tahu lokasi gue. Tapi dari jam 09.00 sampai jam 13.00 gue tungguin gak muncul-muncul. Tapi si Panji ini ndesek gue terus, akhirnya gue transfer pulsa Rp3 juta," ucap dia.

Chandra mentransfer pulsa ke pelaku, melalui kios pulsa langganannya. Setiap nomor ditransfer pulsa senilai Rp500 ribu untuk 10 nomor ponsel.

Baca Juga: Hati-Hati, Modus Penipuan Kreatif Ini Perlu Kamu Waspadai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya