TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Proyek Tol Becakayu Ambruk di Kebon Nanas, Ini 5 Hal tentang Box Girder

Ambruknya box girder di Tol Becakayu melukai tujuh pekerja

IDN Times/Teatrika Putri

Laporan Sandra Ratnasari

Jakarta, IDN Times - Tiang girder Tol Becakayu di Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk pagi tadi. Kecelakaan ini mengakibatan tujuh pekerja luka parah. Belum diketahui penyebab ambruknya grider tersebut. 

Kecelakaan kerja ini menambah deretan kecelakaan dalam dua bulan terakhir berturut-turut, di antaranya ambruknya selasar Gedung 2 Bursa Efek Jakarta, ambruknya box girder proyek LRT di Kayu Putih, ambruknya proyek Apartemen Pakubuwono Spring, dan ambruknya box girder Double Double Track (DDT) di Matraman, Jakarta Timur. 

Millennials sudah tahu mengapa konstruksi ini rawan kecelakaan? Berikut beberapa fakta tentang box girder seperti dikutip dari berbagai sumber Selasa (20/2): 

1. Konstruksi rumit di dalam beton box girder 

IDN Times/Teatrika Putri

Di satu sisi, kecanggihan konstruksi mempermudah pekerjaan. Box girder adalah konstruksi beton berongga yang dinilai lebih kuat dibanding bentuk konstruksi I atau H. Di dalam box girder, tersusun konstruksi baja, besi, aluminium, dan beton pre-stressed yang membuat kekuatannya maksimal.

Baca juga: Satu Korban Tewas Ambruknya Crane DDT Dimakamkan di Padalarang

2. Box girder diciptakan sejak 1830

IDN Times/Teatrika Putri

Box girder bukan teknologi baru. Ahli teknik sipil, Sir William Fairbairn, dengan bantuan ahli matematika, Eaton Hodgkinson menemukan pola kontruksi boks girder ini. Mereka memikirkan sebuah desain yang efisien dan kuat. 

3. Box girder biasa dipakai untuk konstruksi di mancanegara

Antara Foto

Box girder adalah teknologi konstruksi yang telah dipakai di konstruksi-konstruksi besar dunia. Salah satu yang menjadi pujian adalah konstruksi Britannian Bridge dan Royal Albert Bridge di Inggris.

4. Box girder butuh penanganan khusus

IDN Times/Teatrika Putri

Konstruksi box girder kuat tetapi cukup berat. Karena konstruksi ini dipakai di konstruksi besar, box girder membutuhkan teknik pengangkutan khusus untuk disusun menjadi konstruksi solid sesuai  rancangan konstruksi.

Zeis Zultaqwa yang pernah pemimpin proyek pembangunan Jembatan Pameuntasan, Sungai Citarum, pada 2010, mengatakan ada dua teknik pemasangan girder yang sering dipakai.

"Pertama, metode launching dengan alat launcher pemasangan girder segmental per girder sesuai ukuran dari pabriknya. Setelah konstruksi naik, baru dilakukan pemasangan kabel tendonnya," ujar Zeis, Minggu 4 Februari 2018. 

Kedua, metode manual, penggabungan segmentalnya dilaksanakan di bawah, termasuk penyambungan kabel prestress-nya. Baru setelah itu diangkat ke atas menggunakan crane. 

Baca juga: Cerita Haru Keluarga Joni Fitrianto, Korban Crane Ambruk di Matraman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya