Depok Bersiap PSBB, Masa Belajar dari Rumah Diperpanjang 2 Minggu
Waktunya di rumah saja!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Merespons pesatnya penyebaran COVID-19 di wilayahnya, Pemerintah Kota Depok mengambil langkah pencegahan, salah satunya memperpanjang masa belajar di rumah bagi pelajar di berbagai jenjang pendidikan yang semulanya berakhir Sabtu (11/4), kemudian ditambah hingga dua pekan ke depan.
Langkah ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 420/177-Huk/Disdik tentang perpanjangan masa belajar di rumah bagi peserta didik dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19, yang ditandatangani oleh Wali Kota Mohammad Idris. Keputusan juga di ambil guna merespons Peraturan Pemerintah Nomor 21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Dengan ini Pemerintah Kota Depok memutuskan untuk memperpanjang masa belajar di rumah bagi peserta didik PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan Lembaga Pendidikan Non Formal di Kota Depok mulai tanggal 13 April sampai dengan 30 April 2020,” kata Idris dalam keterangan tertulisnya yang diterima IDN Times, Rabu (8/4).
Namun, dalam SE itu tak disebut bagaimana sistem pembelajaran yang bakal diterapkan.
“Kami masih menunggu detailnya arahan dari pusat, tapi yang jelas kami mengikuti arahan dari Surat Edaran nomot 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19 dari Kemendikbud,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohamad Thamrin.
Baca Juga: Selamat! 96.496 Siswa Lolos SNMPTN 2020
1. Belajar dari rumah ala Mas Menteri Nadiem Makarim
Bila sistem belajar di rumah bagi pelajar di Depok mengekor pada SE tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dari rumah memanfaatkan kecanggihan teknologi.
“Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan,” kata Nadiem dalam SE itu.
Selain itu, materi pembelajaran juga diselipkan materi ihwal bahaya virus SARS-Cov-2. “Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi COVID-19,” ucap mantan Bos Gojek itu.
Baca Juga: Kisah Dokter di Medan, Belajar Tangani Corona Malah Positif Terjangkit