TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

17 Agustus di Lapas, Ini Alasan Umar Patek Suka Jadi Pengibar Bendera

Umar Patek sudah enam kali mengibarkan bendera di Lapas.

IDN Times/Rosa Folia

Sidoarjo, IDN Times - Nama Hisyam bin Ali Zein barangkali masih sangat asing di telinga masyarakat. Namun, laki-laki berusia 52 tahun itu meminta IDN Times untuk memanggilnya "Bang Hisyam". Publik sendiri bisa dipastikan lebih familiar dengan nama Umar Patek.

Pada peringatan 17 Agustus kali ini IDN Times sengaja mengunjungi Umar Patek di Lapas Klas I Surabaya yang berlokasi di Porong, Sidoarjo. Umar, pelaku Bom Bali I, baru mendapatkan remisi dua bulan. Ia sendiri divonis 20 tahun kurungan penjara pada 2012 lalu.

Baca Juga: Putra Amrozi: Tak Mudah Menjadi Anak Napi Terorisme

1. Umar mengaku bersyukur mendapatkan remisi dan berharap ini memacu semangatnya untuk lebih baik

IDN Times/Rosa Folia

IDN Times berbincang dengan Umar yang baru selesai mengikuti upacara pada sekitar pukul 08.30 WIB. Dengan mengenakan seragam narapidana berwarna merah, celana kain hitam dan sepatu olahraga, Umar menyapa sejumlah petugas Lapas dengan senyum. Beberapa bahkan meminta foto bersama dengannya.

Kami kemudian masuk ke salah satu ruangan untuk wawancara. Dengan ditemani tiga petugas, salah satunya seperti bertugas memotret dan merekam proses wawancara, Umar menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan baik. Ketika IDN Times bertanya apa makna remisi ini untuknya, Umar mengaku bersyukur dan lalu berkata,"Mudah-mudahan ini bisa memicu saya untuk bisa berkarya lebih baik lagi."

2. Sebelumnya ia rutin menjadi anggota pengibar bendera

IDN Times/Rosa Folia

Tahun sebelumnya Umar menjadi pusat perhatian media kala menjadi pengibar bendera ketika peringatan 17 Agustus. Awak media menyerbunya di dalam penjara usai upacara. Namun, situasinya berbeda dengan tahun ini. Seluruh petugas upacara adalah pengurus Lapas. Umar sendiri menjadi peserta.

Ini menjelaskan mengapa IDN Times merupakan satu-satunya media yang berada di sana ketika upacara. Umar sendiri mengaku ia memang memilih menjadi pengibar bendera dan sudah melakoninya sebanyak enam kali. "Awalnya dari permintaan sendiri. Kemudian dari pihak Lapas percaya," kata Umar. Menurutnya, menjadi pengibar bendera bisa jadi bukti untuk "menunjukkan kecintaan kepada NKRI".

IDN Times pun bertanya lagi apakah ada alasan lain. Baru kemudian ia menjelaskan,"Ya cara baris-berbaris seperti itu sudah jadi mood saya karena dulu baik ketika SMA kemudian ditambah lagi ketika di Afghanistan, ketika masih latihan militer, itu terbiasa ada latihan baris-berbaris yang biasa disebut marching. Jadi sudah terbiasa makanya kadang langkah saya di sini selalu lebih panjang."

Baca Juga: Belanda Akui Kemampuan Indonesia dalam Penanganan Terorisme

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya