Aksi Tolak Pembangunan Gereja Berakhir Ricuh
Syarat pembangunan rumah ibadah berlapis...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada Jumat (24/3) terjadi kericuhan antara warga dengan anggota Polres Metro Bekasi. Kericuhan tersebut dilatarbelakangi protes warga yang tergabung dalam Majelis Silaturahmi Umat Islam Bekasi (MSUIB) terhadap pembangunan Gereja Katolik Santa Clara di Bekasi Utara. Para demonstran melemparkan batu dan botol kaca ke arah anggota polisi yang kemudian menembakkan gas air mata.
Demonstran meminta agar izin pembangunan Gereja Katolik Santa Clara dicabut karena dinilai tak sesuai prosedur.
Perwakilan massa, Wiwit, mengaku bahwa demonstran menolak pembangunan Gereja Katolik Santa Claura yang terletak di Jalan Raya Kaliabang, Harapan Baru, Bekasi Utara, karena persoalan izin. Ia menolak jika disebut sebagai warga intoleran.
Menurut Wiwit, daerah pembangunan gereja sebagian besar dihuni oleh penganut Islam yang belum memberi izin kepada pihak gereja. Bukannya tidak memberikan toleransi. Namun, kata Wiwit, karena warga di sana mayoritas Muslim. Jadi pembangunan tempat ibadah apapun harus mencantumkan persetujuan mereka.
Massa yang menolak bahkan sampai menggelar salat Ashar berjamaah di sekitar tempat demo. Salah seorang orator demonstrasi pun mengaku massa "tak akan membubarkan diri sampai pemerintah mencabut izinnya".
Baca Juga: Bogor Larang Warga Nasrani Beribadah di 3 Gereja Ini