Bu Patmi, Peserta Cor Kaki Asal Kendeng Meninggal Dunia
Netizen ucapkan belasungkawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perempuan menjadi bagian penting dalam perjuangan para petani Pegunungan Kendeng untuk menolak pabrik semen milik PT Semen Indonesia. Para perempuan Kendeng yang terdiri dari ibu-ibu turut serta menyemen kaki mereka.
Itu mereka lakukan untuk menolak kegiatan penambangan yang mereka anggap tak hanya mengancam mata pencaharian, tapi juga lingkungan. Pada Selasa dini hari (21/3), salah seorang perempuan pejuang dari Kendeng harus menghembuskan nafas terakhir. Ia adalah Bu Patmi.
Bu Patmi meninggal saat akan di perjalanan menuju ke rumah sakit.
Dalam beberapa hari terakhir Bu Patmi ikut dalam aksi menyemen kaki di depan Istana Merdeka, Jakarta. Sayangnya, perjuangannya harus berhenti karena Bu Patmi mendapat serangan jantung saat dibawa ambulans menuju Rumah Sakit Santo Carolus, Salemba, pada pukul 02.55 WIB.
Informasi mengenai meninggalnya Bu Patmi disampaikan oleh Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonsia (YLBHI) Asfinawati. Menurut keterangan Asfinawati, perempuan yang wafat di usia 48 tahun tersebut sebelumnya dalam keadaan sehat.
"Bu Patmi sebelumnya dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik oleh dokter. Selasa dini hari, setelah mandi, Bu Patmi mengeluh badannya tidak nyaman lalu mengalami kejang-kejang dan muntah," tutur Asfinawati. Setelah itu barulah Bu Patmi dibawa ambulans yang kemudian dinyatakan meninggal.
Baca juga: Kumpulan Foto, Warga Kendeng Cor Kaki untuk Protes Pabrik Semen
Editor’s picks
Baca juga: Setelah MA Kabulkan Gugatan Warga Kendeng, DPR Justru Dukung Pembangunan Pabrik Semen