TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ayahnya Ditangkap KPK, Begini Curhatan Putri Eddy Rumpoko

Ganis Rumpoko berada di Liverpool ketika ayahnya ditangkap

Ganis Rumpoko

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, menjadi target Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Sabtu (16/9). Ia sedang berada di rumah dinasnya ketika petugas KPK dan kepolisian menangkapnya. "Saya lagi di rumah, lagi mandi, tahu-tahu digedor. Katanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK," ujarnya ketika kepada media di Mapolda Jatim, Surabaya.

Menurut keterangan KPK, Eddy ditangkap bersama dengan empat orang lain yang salah satunya diduga memberi suap terkait proyek pengadaan mebel senilai Rp 5,2 miliar. Penangkapan Eddy sendiri terbilang mengejutkan. Pasalnya, selama dua periode menjabat - dan akan digantikan sang istri - ia menjadikan kota Batu sebagai salah satu tujuan wisata populer di Jawa Timur.

Hampir dua pekan setelah penangkapan Eddy, sebuah tulisan di sebuah website pribadi, Ganisrumpoko.com menjadi perbincangan di dunia maya. Tulisan itu berisi curhat sang putri, Ganis Rumpoko. Saat dikonfirmasi, Ganis membenarkan bahwa tulisan tersebut memang miliknya. "Iya, ready to share," katanya kepada IDN Times, melalui pesan singkat, Rabu (27/9).

Baca juga: Terbukti Korupsi, Bos Samsung Divonis 5 Tahun Penjara

Ganis dan sang ibu berada di Liverpool saat penangkapan KPK.

Twitter Ganis Rumpoko

Dalam tulisan yang diunggah pada Selasa (26/9) tersebut, Ganis menceritakan kejadian penangkapan itu dari sudut pandangnya. Ia mengungkap bahwa pada saat ayahnya ditangkap KPK, ia dan ibunya sedang ada di Liverpool untuk mempersiapkan kuliahnya.

Eddy menghubunginya pada Jumat malam waktu Batu. Melalui video call, Eddy menunjukkan adik perempuan Ganis bernama Raras yang masih terlihat riang di tempat tidurya.

"Papa bercerita malam itu dia baru pulang dari Pupuk Bawang dan ingin langsung tidur. Sempat kudengar Papa bilang pada Raras, besok hari Sabtu Raras libur dan bisa ikut Papa jalan-jalan," tulis Ganis.

Keesokan harinya, tepatnya hari Sabtu siang waktu Liverpool, ibu Ganis memberitahunya terkait penangkapan KPK. "Ketika kabar itu sampai di telingaku, yang ada di benakku hanya Raras dan aku langsung coba menghubunginya," ungkap Ganis.

Setelah beberapa kali mencoba, ia akhirnya bisa berbicara dengan sang adik. "Kak, Papa itu lho katanya mau ajak adik ke Amongtani, lihat kelinci, tapi terus langsung pergi sama temen-temennya," tulis Ganis, menirukan ucapan Raras.

"Sebatas yang aku tahu, hari itu Papa tidak punya agenda pertemuan dengan siapapun dan hanya ingin meluangkan waktu untuk Raras yang sedang galau karena Mamanya mengantarkanku pindah ke Liverpool," tambahnya. Ganis pun mengaku hanya bisa mendapatkan berita tentang kasus ayahnya dari pihak lain.

Ganis menilai ayahnya adalah seorang pekerja keras.

Reno Esnir/ANTARA FOTO

Ganis, layaknya putri manapun, pasti sangat terkejut dengan situasi yang menimpa ayahnya. Apalagi ia berada di luar negeri untuk meneruskan pendidikan. Di mata Ganis, ayahnya adalah sosok yang bersemangat dalam membangun Batu.

"Aku yang hampir sepuluh tahun ini banyak berada di luar kota tak pernah absen mendengarkan kisah gembiranya di Kota Batu melalui telepon," ungkap Ganis. Ia pun mengaku ingin agar ayahnya juga memikirkan istirahat. Namun, tulis Ganis, ayahnya memilih bekerja dan bertemu warga.

Ia pun sempat mengkritik bagaimana media yang tak terlalu tertarik membahas kemajuan Batu dengan cara yang sama ketika memberitakan kejadian heboh. Ganis mengaku tak sedikit yang mengirimkan cacian ke media sosialnya, tapi banyak juga yang tetap memberi dukungan kepadanya.

"Beda dengan berita OTT seperti kemarin, yang meski tulisannya minim data, bahkan cuma salin tempel akun sosmed (enggak kaget juga sih kalau ada yang ngutip tulisan ini cuma sebagian tanpa konteks terus diberi judul melenceng jauh), langsung banyak menuai komen, share, dan kecaman personal."

Baca juga: Namanya Disebut dalam Dugaan Korupsi e-KTP, Ini Jawaban Ahok

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya