TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lion Air JT 610 Jatuh, Boeing Rilis Panduan Khusus Atasi Sensor Rusak

KNKT menduga, sensor AOA Lion Air beri peringatan keliru

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta, IDN Times - Boeing selaku pembuat pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT610 merilis buletin khusus berisi panduan bagi pilot jika sensor memberi informasi yang keliru. Hal ini menyusul adanya indikasi kuat bahwa kesalahan sensor menjadi penyebab jatuhnya Lion Air  pada Senin pagi 29 Oktober lalu di Karawang, Jawa Barat. 

Seluruh penumpang dan kru pesawat berjumlah 189 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Basarnas Perpanjang Masa Pencarian Korban Lion Air

1. KNKT mengatakan sensor AOA pesawat memberikan peringatan yang salah

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dalam rilis tersebut Boeing membenarkan bahwa Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga kuat, pilot yang menerbangkan pesawat itu menerima informasi yang keliru sebelum jatuh. Padahal, informasi itu diberikan oleh sensor otomatis.

“KNKT mengindikasikan bahwa penerbangan Lion Air 610 mendapatkan input yang salah dari salah satu sensor AOA (Angle of Attack),” kata Boeing dalam buletin yang terbit pada 6 November itu. Sensor itu muncul dari perangkat yang akan mengingatkan pilot jika, misalnya, kecepatan pesawat terlalu rendah dan ini berbahaya.

2. Boeing mengeluarkan Buletin Manual Operasional sebagai panduan untuk pilot saat situasi yang sama terjadi

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Menyusul temuan KNKT tersebut, Boeing merespons dengan menerbitkan panduan baru untuk pilot yang mengalami situasi serupa di mana sensor AOA memberikan informasi yang salah. 

“Boeing mengeluarkan Buletin Manual Operasional (OMB) yang mengarahkan operator ke prosedur kru penerbangan yang ada untuk mengatasi situasi di mana ada input yang salah dari sensor AOA,” tulis Boeing dalam situs resminya.

KNKT sendiri menginformasikan kepada publik bahwa pesawat Lion Air  PK-LQP itu mengalami kegagalan instrumen pada empat penerbangan sebelumnya, termasuk dari Bali menuju Jakarta, sebelum jatuh. Sensor kanan dan kiri AOA ditemukan keliru 20 derajat. Bagaimana empat penerbangan sebelumnya bisa aman masih menjadi pertanyaan.

Baca Juga: Kemenhub Investigasi Insiden Lion Air yang Tabrak Tiang di Bengkulu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya