TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sistem Ganjil-Genap Tak Berlaku di Kabupaten Bogor

Pemkab Bogor pilih bentuk pos komando prokes

Ilustrasi Kota Bogor (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Bogor, IDN Times - Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin, mengatakan tidak akan memberlakukan sistem ganjil-genap bagi kendaraan pribadi di wilayahnya. Pihaknya memilih tidak mengikuti langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang menerapkan sistem ganjil-genap di akhir pekan untuk mengurangi mobilitas warga.

"Tidak (menerapkan ganjil genap), kita lebih memilih pengetatan (protokol kesehatan) di tingkat mikro," ungkap Ade Yasin.

Baca Juga: Aturan Ganjil-Genap di Bogor, Berlaku Juga Buat Motor Lho!  

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu mengungkapkan pihaknya membentuk pos komando protokol kesesehatan untuk menekan penyebaran virus corona. Pos komanto tersebut dibentuk hingga tingkat desa.

Upaya itu, Ade Yasin mengaku, dilakukan juga untuk mengaktifkan Satgas Penanganan COVID-19 di tingkat kecamatan hingga desa. Ia menilai hingga saat ini satgas di tingkat kecamatan dan desa perannya belum maksimal.

"Sekarang ini yang bergerak itu kan cenderung satgas di kabupaten, saya ingin sekarang kita maksimalkan satgas di kecamatan dan desa untuk diaktifkan kembali, satgas-satgas tingkat RT dan RW," kata Ade Yasin.

1. Bentuk pos komando protokol kesehatan hingga tingkat desa

Bupati Bogor Ade Yasin minta perpanjangan pelaksanaan PSBB (Dok. Humas Kabupaten Bogor)

2. Masyarakat harus patuh agar tidak ada lockdown

Warga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Ia mengharapkan partisipasi masyarakat dalam upaya menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Bogor. Misalnya, mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

"Masyarakat harus patuh, sehingga pemerintah tidak harus menerapkan karantina wilayah atau lockdown untuk menekan angka penularan COVID-19," kata Ade Yasin.

Baca Juga: Walkot Bogor Bima Arya Akui Data Penyaluran Bansos Awal Pandemik Kacau

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya