Tan Kok Liong, Masjid Peninggalan Anton Medan yang Mirip Kelenteng
Masjid ini dinamakan sesuai nama kecil almarhum Anton Medan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogor, IDN Times - Setelah memutuskan untuk hijrah dan tinggal di Cibinong, mantan preman yang akhirnya menjadi mubalig, Anton Medan mendirikan Masjid Tan Kok Liong. Masjid ini memiliki arsitektur Tionghoa yang kental.
Masjid Tan Kok Liong yang terletak di Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor merupakan salah satu masjid unik karena mirip dengan kelenteng.
Berikut fakta-fakta tentang Masjid Tan Kok Liong.
Baca Juga: Penuh Haru, Pemakaman Anton Medan Diiringi Isak Tangis Keluarga
1. Menggunakan nama kecil Anton Medan
Masjid Tan Kok Liong terdiri dari empat lantai di mana hanya lantai satu dan dua yang dapat digunakan, sedangkan lantai tiga dan empat sengaja dikosongkan. Diketahui nama masjid Tan Kok Liong diambil dari nama kecil Anton Medan.
"Nama (masjid) diambil dari nama kecil almarhum," kata menantu Anton Medan, Syamsul Bahri Radjam, Selasa (16/3/2021).
Masjid berukuran 16x20 meter yang dibangun di atas lahan seluas satu hektare ini termasuk dalam Komplek Pondok Pesantren At-Taibin. Lantai pertama merupakan sebuah aula untuk rapat pesantren dengan ukuran yang cukup luas, sedangkan lantai dua merupakan ruangan inti tempat melaksanakan kegiatan berjamaah.
Jika masjid pada umumnya meletakan kubah tepat di bagian atas, Masjid Tan Kok Liong meletakkan kubah di lantai dua tepat di lantai tempat ibadah berjamaah. Di lantai yang sama, terdapat tulisan 'Masjid Jami Tan Kok Liong' dengan bentuk tulisan menggunakan Bahasa Indonesia tapi bergaya Tiongkok.
Baca Juga: Sosok Anton Medan di Mata Anak: Tegas Ajarkan Ilmu Agama ke Keluarga